Catatan : Harmen
Diakui atau tidak, sebetulnya di kabupaten Agam sudah banyak yang mengerangka pondasi demi memposisikan daerah ini di sudut yang lebih nyata untuk menjawab harapan yang selama ini ditumpangkan masyarakat untuk lebih maju dalam beragam aspek.
Dan kerangka itu sebetulnya sudah dijawab lugas oleh pemimpin daerah ini, dengan fokus perhatian dalam melahirkan sosok-sosok masa depan penjawab harap, dengan berbagai program bidang pendidikan, merilis kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka, bahkan mematok anggaran memotivasi seluruh lini dalam upaya pencerdasan diri.
Pantauan penulis, fokus perhatian pimpinan daerah ini untuk dunia pendidikan diakui luar biasa. Entah memang, karena latar, pengalaman dan disiplin ilmu yang dimilikinya, masalah pendidikan seakan tak pernah henti menjadi agenda pembahasan dan terobosan.
Sebut saja, yang membuat banyak pihak (mestinya diakui juga) tercengang, dengan sukses menerobos kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), UNP, Unand, Guna Dharma terakhir dengan Universitas Terbuka.
Tapi, entah karena penulis kurang begitu update atau memang tidak ada media yang menjadikan beragam terobosan itu sebagai sebuah berita. Atau entah memang, para pimpinan lembaga yang berkewajiban untuk membantu mensosialisasikan program pimpinan dan terobosan daerahnya yang kurang peka (sebut saja tak peduli), entah memang hal ini dianggap hal yang biasa tanpa perlu di follow-up sebagai sebuah keberhasilan. Dan entah banyak lagi tanya yang masih tak bisa terjawabkan. Itu disatu sisi.

Dan ada sisi lain yang menurut penulis akan saling berangkai dengan segala terobosan yang jika dibandingkan dengan daerah lain di propinsi ini tidak melakukannya. Fokus dalam bidang pendidikan. Sisi lain itu, adalah jabaran tentang apa dan bagaimana terobosan itu bisa menjadi aplikasi nyata yang betul-betul tertata baik yang wujud akhirnya bernama realisasi.
Bukan menjadi bagian dari cerita-cerita mimpi, bukan hanya sekedar MoU dan penjajakan, tapi ada realisasi nyata yang mestinya dijabarkan dan ditindaklanjuti oleh tim pelaksana yang (berani) terbuka menyampaikan pada publik (setidaknya di media sosial) tentang apa dan bagaimana tindaklanjut dari terobosan berani dan luar biasa yang dilakukan pimpinan mereka.
Karena fakta, saat ini ratusan ribu warga daerah ini sangat mendamba para penerus mereka bisa menyandang gelar sarjana. Mata-mata penuh harap yang menatap jernih akan masa depan gemilang mereka. Apalagi disaat bisa bersenda gurau dengan pemimpin mereka yang dikenal tanpa peduli sekat, memangku anak-anak kecil, merangkul para orangtua tak berpunya.
Alangkah malangnya, jika sesuatu tak luar biasa, tak lagi bisa dijawab bersama. Disaat pemain bola melontarkan umpan lambuang, mestinya disambut cekatan untuk mencetak gol ke gawan lawan. Tapi yang itu tadi, entah ada yang bisa memainkan bola lambung yang dilontarkan sang kipper, karena hasilnya takkan bermain, jika akan selain kipper maju menggiring bola ke gawang sasarannya. Jawabnya tentu kembali Entahlah.-(*).-
