Lembaga/organisasi kemahasiswaan akan maju dan jaya tergantung daripada kader-kader yang akan# menjadi penerus dari gerakan organisasi tersebut. Sebab pada prinsipnya kader ialah inti dari sebuah gerakan organisasi.Yang menggerakan organisasi menuju ke araah yang maju karena kadernya, sehingga perlu membanggakan diri menyandang gelar seorang kader di organisasi.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi kader tentunya berharap banyak kepada seluruh kader yang aktif menggerakkan organisasi untuk selalu memikirkan hal yang terbaik untuk IMM.
Begitu juga kepada alumni IMM sebagai penguat gerakan/ police gerakan bukan malah sebaliknya atau mengambil keuntungan pribadi dari nama IMM.
IMM sejak pendiriannya sudah banyak dititipkan harapan oleh para pendiri maupun oleh ayahanda di Muhammadiyah. Untuk benar-benar berjuang di jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, menjadi pelopor organisasi mahasiswa Islam yang berahklak mulia, berjuang karena lillahi taala untuk kesejahteraan masyarakat (baca: enam penegasan IMM).
Dalam sebuah organisasi, tentunya tempat belajar dan tempat menghabiskan jatah kesalahan kita selama masih belajar. Itu merupakan salah satu doktrin senior yang membangun kesadaran seorang kader, agar jangan ragu dalam melaksanakan aktivitas sebagai anak organisasi.
“ Kesadaran Kepemimpinan Dalam IMM “
Sebagai seorang kader, memiliki kesadaran atas rasa kepemilikan dan kecintaan terhadap IMM merupakan hal yang penting untuk ditanamkan di benak para kader. Begitu pun dalam proses kepemimpinan IMM. Dalam setiap level pimpinan IMM, kesadaran untuk saling membesarkan dan saling dukung-mendukung harus ditunjukkan sebagai seorang kader dalam menjadi pimpinan.
Dalam setiap organisasi, pastinya akan memiliki dinamika masing-masing. Namun jika dinamika hanya selalu terkungkung hanya dalam internal, maka kita bukan malah mendekati kejayaan, melainkan mendekati kehancuran. Sebab, jika rumusnya terus-menerus seperti ini, kapan IMM akan mengurus kepentingan masyarakat, mengurus orang-orang lemah, mengurus ketidakadilan?
Maka kesadaraan seorang kader dibutuhkan, untuk bersama-sama saling membesarkan. Kesadaran ini bukan hanya kita yang berada dalam struktur organisasi, melainkan kader yang tidak masuk ke dalamnya harus lebih memiliki kesadaran terhadap perkembangan IMM. Jangan sebaliknya, ikut menghasut kader-kader lainnya untuk jangan mengikuti seorang kader yang tidak mau mengikuti kemauan mereka.
Seorang kader IMM harus intropeksi diri, apa yang sudah selama ini diberikan untuk IMM, ataukah selama ini kita banyak menjual nama IMM di luaran sana untuk kepentingan pribadi dan golongan atas nama pimpinan?
“Kesadaran Kolektif “
Jika kesadaran seorang kader dalam kepemimpinan sudah berjalan, maka selanjutnya kesadaran secara kolektif, dari semua unsur kader IMM, harus melebur menjadi satu tujuan. Apa itu?
Untuk mencapai tujuan IMM, seorang kader /Alumni jangan mencampuradukkan ideologi IMM dan Muhammadiyah dengan yang lain, jangan menjadikan IMM yang kedua, apalagi karena ingin mencalon ketua BEM di kampus. Jangan jadikan IMM sebagai ladang untuk mencari uang, menjadikan IMM sebagai organisasi politik dan sebagainya.
Jika kesadaran kolektif seluruh kader IMM sudah mampu memetakan soal di atas, maka yakin dan percaya bahwa semboyan IMM jaya, abadi perjuangan, anggun dalam moral, unggul dalam intelektual dan menjadi akademisi Islam yang berahklak mulia sedikit demi sedikit akan kita capai.
Kesadaran kolektif ini sangat perlu, melihat realitas yang ada, IMM seakan-akan terkotak-kotak di dalamnya dengan berbagai kepentingan. Sehingga dengan tidak adanya kesadaran ini membuat IMM hanya mampu besar di kandang tanpa hanya mampu mengurus internal, tanpa memedulikan yang lainnya.
Kesadaran kolektif ini pula yang dibutuhkan di semua level pimpinan, para kader untuk bahu-membahu mengurus IMM dengan baik dan semmapu yang bisa dilakukan. Menekan ego agar tidak tampak di permukaan merupakan hal yang lebih baik dibandingkan meninggikan ego dan ingin kelihatan hebat di orang lain, tetapi sesungguhnya kita tidak memiliki konsep apa-apa.
Menjadi sangat penting kesadaran sebagai kader IMM untuk benar-benar menjadi kader yang sejati. Jika hari ini kita masih merasakan banyak keurangan khususnya sebagai pimpinan, maka coba meluruskan kembali niat awal kita ber-IMM, niat untuk mengembangkan IMM, memajukan gerakan IMM.
Sebab hari ini IMM masih dibutuhkan oleh banyak orang untuk hadir sebagai pembeda, dengan gerakan tri kompetensi dasarnya yang menjadi profil seorang kader IMM yang bermartabat.-(*)