News Lokal

Kematian Masal Ikan Sebabkan “Rinuak” Langka di Maninjau

Maninjau, KABA12.com — Salah seorang pedagang jajanan oleh-oleh yang berjualan di kawasan gasang Kecamatan Tanjung Raya, Titin mengaku kusulitan memperoleh bahan baku ikan Rinuak pasca kematian Ribuan Ton Ikan sepakan lalu.

Makanan khas olahan Rinuak menjadi salah satu andalan dagangannya ini mulai langka di sejumlah Pasar mau pun para pemasok langanannya. “Ikan Rinuak sekarang sudah langka, walau pun itu ada. Namum harganya mahal,” kata titin saat berbincang-bincang dengan KABA12.com, Minggu (12/09).

Menurutnya, pasca kematian ikan beberapa waktu lalu harga rinuak naik dua kali lipat dari harga biasa. Untuk mendapatkan itu dirinya harus mencari kesejumlah pemasok dikawasan Maninjau dan Bayur. “Biasanya saya beli dengan Rp 30 Ribu perkilo, dan sekarang harga rinuak telah mencapai Rp 60-70 ribu perkilonya,” ungkap titin.

Olahan rinuak merupakan salah satu produk andalan makan khas yang dijual titin dan semua pedagang lain yang berjulan dikawasan itu. Banyak permintaan terhadap olahan biota asli danau maninjau ini sehingg membuat titin bersama pedagang lain memutar otak untuk menjawab permintaan pasar.

“Saya bersama pedagang lain membuat palai pensi pengganti palai rinuak yang mulai langka. Ini cukup untuk mejawab permintaan konsumen akan palai rinuak,” tutupnya.

To Top