Tanah Datar, KABA12.com — Kemarau panjang yang melanda masyarakat Tanah Datar, khususnya masyarakat di Nagari III Koto, Padang Luar, Kecamatan Rambatan, Batusangkar, menyebabkan kekeringan sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Fenomena kekeringan ini menginisiasi ulama, tokoh agama dan warga setempat untuk menggelar shalat istisqa’ (shalat memohon turun hujan) yang dilaksanakan di halaman luas simpang tigo tembok, Bonai, Padang luar Batusangkar, Kamis (22/09).
Meski tidak ramai, namun pelaksanaan sholat istosqa tersebut berlangsung dengan penuh khidmat. Upik, salah satu jamaah yang hadir dalam shalat itu mengatakan bahwa shalat istisqa’ ini memang rutin dilakukan jika bencana kekeringan menimpa masyarakat Padang Luar, “shalat istisqa’ ini selalu dilaksanakan setiap kemarau panjang, dan ini merupakan kali ketiga sejak pelaksanaan sholat dalam waktu dua minggu terakhir” katanya kepada KABA12.com.
“Ini juga kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul bersama dan mendekatkan diri kembali kepada Allah agar selalu diberkahi sehingga tidak kekeringan lagi,” timpal jamaah lainnya.
Bertindak sebagai imam dalam shalat itu Ridwan, tokoh agama di Padang Luar. Dalam acara itu, beliauw menyampaikan ceramah keagamaan yang berkaitan dengan keimanan masyarakat. Menurutnya, salah satu penyebab kemarau panjang hingga menyebabkan kekeringan adalah perilaku masyarakat yang mulai menjauh dari Allah dan semakin maraknya kemaksiatan.
“Mari kita perbaiki diri, instropeksi diri, perbanyak istigfar. Ini merupakan ujian Allah terhadap hamba yang mulai meninggalkan-Nya. Mari kita dirikan sholat lima waktu, agar kampumg kita diturunkan hujan dan diberikan berkah oleh Allah SWT.” Jelas Ustadz Ridwan.
(Jaswit)
