Solok, KABA12.com — Kamis (21/09) pukul 09.03 WIB, gempa bumi kembali mengguncang wilayah Sumatera Barat.
Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, diperoleh parameter gempa bumi kekuatan 3,9 skala richter berpusat di darat pada koordinat 0.67 Lintang Selatan dan 100.63 Bujur Timur, sekitar 14 kilometer Utara Solok, kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Padang Panjang Rahmat Triyono menyebutkan, dari posisi sumber gempa bumi dengan kedalaman hiposenter yang dangkal, ini mencirikan sebagai aktifitas sesar Sumatera segmen Sianok.
“Segmen Sianok terbentang sepanjang sekira 90 km dari Ngarai Sianok di Bukittinggi sepanjang sisi Timur Danau Singkarak dan berakhir di ujung Selatan danau tersebut.
Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran” paparnya.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, goncangan gempa dirasakan di Solok, Padang Panjang dan Padang berkisar I Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI.
Berdasarkan catatan sejarah, tercatat beberapa kali gempa signifikan yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan ringan hingga berat terjadi di Segmen Sianok ini, diantaranya gempa bumi tanggal 28 Juni 1926 berkekuatan 6,7SR yang mengakibatkan lebih dari 354 orang meninggal dan 2.383 rumah rusak sedang dan berat serta kerusakan di Danau Singkarak dan timbulnya rekahan tanah di Kubu Kerambil dan Simabur.
Pada tanggal 16 Februari 2004 j gempabumi M 5,6 yang berpusat di Gunung Rajo, Tanah Datar yang mengakibatkan 6 orang korban jiwa, 10 orang luka-luka dan 70 unit rumah rusak.
Gempa tersebut juga mengakibatkan timbulnya rekahan tanah antara Gunung Rajo menuju Padang.
“Sehubungan dengan gempabumi disekitar Kota Solok, masyarakat dihimbau tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan bahwa gempabumi setiap saat dapat terjadi,” himbau Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Padang Panjang Rahmat Triyono.
(Jaswit)
