Kaba Terkini

FIK UNP Sosialisasi BRIDGE di Agam

Lubukbasung, KABA12.com — Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK-UNP) mensosialisasikan olahraga Bridge (permainan kartu) kepada seluruh pelatih dan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) yang ada di kabupaten Agam.

Sosialisasi bekerjasama dengan Pengurus Cabang Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Pengcab. GABSI) Kabupaten Agam itu digelar di aula kantor Bupati Agam, Jumat (29/09).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan I FIK-UNP Yendrizal, Ketua Umum Pengcab GABSI Agam H. Defliandi, Ketua GABSI Padang Edison Dt. Gadang yang juga instruktur senior bridge di Sumbar, serta peserta dan undangan lainnya.

WD I FIK-UNP Yendrizal mengatakan, program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan beberapa  dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan merupakan pembinaan terhadap kondisi fisik, pelatih, guru olahraga diluar PBM sekolah, serta mensosialisasikan cabang olahraga yang sudah terkenal di nasional dan internasional tapi belum terkenal di daerah, seperti Cricket dan Bridge.

“Ini salah satu usaha dari universitas yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dengan program pengabdian kepada masyarakat. Kita berikan sosialisasi tentang beberapa cabang olagraga yang masih belum dikenal masyarakat, seperti Cricket dan Bridge ini,” sebutnya.

Yendrizal  mengapresiasi GABSI dan Pemkab Agam yang membantu terlaksananya program tersebut, “kami berterimakasih kepada pemda terutama GABSI Agam yang  memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini,” ucap Wakil Dekan I FIK-UNP itu.

Sementara itu, sosialisasi olahraga Bridge yang diberikan instruktur senior bridge di Sumbar, Edison Dt. Gadang yang juga Ketua GABSI kota Padang menyampaikan, bahwa olahraga tersebut pembinaannya harus dimulai sedini mungkin, karena membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Pembentukan atlit bridge harus sedini mungkin, karena penguasaannya butuh waktu lama. Kita minta dari usia dini, karena tidak bisa dalam waktu yang pendek. Selain itu, budaya bermain bridge didukung budaya Minang, seperti disiplin, penuh perhitungan, kritis dan mental yang kuat,” jelasnya.

Dijelaskan olagraga bridge dikenal masyarakat Sumatera Barat dulunya, “potensi olahraga bridge di Agam bagus, karena sejarahnya pun komisariat pertama di luar Jawa itu, adalah Sumbar ada di Bukittinggi yang waktu itu masih ibukota Agam tahun 1961, terbentuknya Komda Bridge Sumatera Tengah di Sumatera Barat,” ulasnya.

Ketua Umum Pengcab Gabsi Agam, H. Defliandi memberi apresiasi terhadap program pengabdian masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, karena telah membant mensosialisasikan olahraga bridge di kabupaten Agam.

“Kita bekerjasama untuk mensosialisasikan olahraga bridge dan kita berharap ini akan berdampak dan dikembangkan disekolah. Karena kita GABSI Agam juga akan melaksanakan program Bridge Goes to School disamping terus meningkatkan kualitas atlit bridge di Agam,” ujarnya.

(Jaswit)

To Top