Kaba Terkini

Dorong Pengembangan Wisata di Daerah, Malalak Studi Tiru ke Jogjakarta

Jogja, kaba12.com — Camat Malalak Rahmad Fajri bersama seluruh Walinagari, Kasi PPMN Kecamatan Malalak dan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional ikuti studi tiru ke Kelurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dan Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam rangkaian studi tiru pengembangan potensi wisata daerah di Malalak.

Studi titu yang digelar, 11 dan 12 Oktober 2022. Kelurahan Mangunan dan Kelurahan Sambirejo yang mempunyai destinasi wisata desa yang sangat terkenal yaitu Bukit Pinus dan Tebing Bteksi.

Kunjungan ke Kelurahan Mangunan, rombongan kecamatan Malalak diterima Lurah Aris Purwanto dan Ipung pengelola pariwisata desa Mangunan.

Menurut Lurah Mangunan, Bukit Pinus merupakan hutan lindung yang pengelolaannya diserahkan kepada kelurahan untuk dijadikan wisata desa.

Objek wisata itu menghasilkan PAD yang cukup besar bagi Kelurahan Mangunan sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan perangkat desa.

Bukit pinus ini ramai dikunjungi wisatawan setiap hari baik yang datang dari Jogja dan maupun dari luar provinsi.

Dijelaskan, penghasilan pariwisata yang masuk ke kas desa setiap tahunnya berkisar antara Rp. 800 juta- Rp1 milyar, yang saat ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat.

Dijelaskan Ipung, perjuangan untuk menggerakkan pariwisata di wilayah itu cukup berat malah terjadi pro kontra ditengah masyarakat tetapi berkat yakin semuanya bisa terwujud.

Dalam rangkaian kegiatan itu, Rahmad Fajri, camat Malalak menjelaskan, kunjungan rombongan ke Kelurahan Sambirejo besoknya, diterima Sekdes, Sekretaris Bumdes dan pengelola wisata desa. Bangunan yang mempunyai destinasi wisata bukit batu Breksi.

Breksi merupakan tanah kas desa yang pada awalnya merupakan tempat penambangan batu apung yang ditambang oleh masyarakat. Tetapi setelah turun SK Gubernur DIY tentang larangan penambangan batu apung, maka lokasi ini dialih fungsikan oleh Lurah setempat menjadi destinasi wisata desa yang bernama Breksi.

Breksi sepenuhnya dikelola oleh BUMDES dan mempunyai pekerja tetap sebanyak 120 orang dan 100 orang pekerja tidak tetap yang merupakan warga setempat.

Breksi berkontribusi pada PAD paling tinggi mencapai Rp1,2 milyar,

” Tujuan studi tiru yang kita lakukan,untuk belajar bagaimana cara mengembangkan dan mengelola pariwisata desa yang dikelola oleh BUMDes Sepulang dari Jogja ini saya berharap Walinagari agar mengumpulkan para pemuda guna diberikan pencerahan dan motivasi untuk mengembangkan dan mengelola pariwisata desa yang benar sesuai dengan adat dan agama kita, ” sebut Rahmad Fajri.

Disebutkan, Malalak memiliki alam yang indah dan air terjun yang sangat banyak, apabila dikelola dengan baik dan benar akan menghasilkan uang yang bisa mengangkat ekonomi masyarakat.

Study tiru, pemerintah kecamatan Malalak bersama walinagari dan Fadli Rahmadi, owner sirup kulit manis Malbar Cassiavera dan pemuda pelopor tingkat Nasional bidang pangan itu, sekaligus mempromosikan minuman khas Malalak di daerah yang dikunjungi dalam rangka memperluas mitra pasar sirup kulit manis Malbar untuk peningkatan ekonomi masyarakat Malalak.

HARMEN

0Shares
To Top