Padang, KABA12 — Dinas Kehutanan (Dishut) Sumatera Barat menggelar workshop bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan tema “KUPS Go Platinum”, Rabu (28/8).
Kegiatan ini digelar di Hotel Pangeran Beach, Padang selama tiga hari, Rabu – Jumat (28-30/8) yang diikuti 100 pengurus KUPS level Gold se- Sumatera Barat.
Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat, Yozawardi Usama Putra, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan hutan berbasis komunitas.
Ia menyebut, perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan lingkungan.
“Sistem pengelolaan kehutanan adalah salah satu program nasional yang juga menjadi program unggulan pemerintah provinsi. Dimana program ini merupakan bentuk implementasi dari pengelolaan hutan negara bersama masyarakat, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
“Dengan adanya workshop ini, diharapkan masyarakat dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperkuat unit usaha berbasis kehutanan melalui pendirian KUPS, serta meningkatkan level KUPS dari Gold menuju Platinum,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap kegiatan workshop bagi KUPS.
Ia menekankan bahwa banyak masyarakat yang tinggal di kawasan hutan, dengan lebih dari separo wilayah Sumbar merupakan kawasan sekitar hutan. Bahkan sekitar 81 persen nagari di Sumbar terletak di dalam kawasan hutan.
“Dengan workshop ini, kami berharap masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dapat memanfaatkan potensi yang ada tanpa merusak hutan dan memberikan manfaat yang maksimal,” ungkapnya.
Gubernur juga menggarisbawahi pentingnya KUPS dalam mempercepat pembentukan kelompok masyarakat di sekitar hutan, serta manfaatkan potensi wisata dan hasil hutan. Ia mendorong generasi muda untuk menjadi kreatif, inovatif, dan memanfaatkan teknologi untuk mengolah hasil hutan bukan kayu secara optimal.
“Workshop ini menjadi momentum penting untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan hutan dan memperkuat koordinasi lintas sektor agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan itu menghadirkan sejumlah pemateri diantaranya gubernur, wakil gubernur, perguruan tinggi UMSB dan UIN Imam Bonjol, Dinas Koperindag Sumbar, BBPOM Padang, praktisi fotografi, praktisi pengembang ekowisata hutan di Bali, Dinas Kehutanan Sumbar, serta Pimred Padang Ekspres.
(Bryan)