Maninjau, KABA12.com — Seperti diprediksi sebelumnya efek cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir membuat danau Maninjau kembali “memutih”. Sabtu malam kemarin ratusan ton ikan mati lemas diduga dampak keracunan endapan makanan ikan yang “dikincah” angin kencang.
Informasi yang diperoleh KABA12.com Minggu dini hari, kawasan yang terkena dampak keracunan sepanjang Sabtu malam kemarin berada di wilayah Sigiran dan Batu Anjing Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya.
Ratusan ton ikan dari sekitar 400-an unit jala apung di wilayah batu, mengapung di permukaan danau Maninjau.
Pemilik jala apung yang sejak Sabtu malam tak sanggup mengevakuasi bangkai bangkai ikan yang mengapung di permukaan danau.
Sebagian pemilik terpaksa membiarkan bangkai ikan mengapung dalam jala apung dan sebagian lain sengaja membiarkan masyarakat mengambil ikan ikan yang mati untuk dimanfaatkan, ” kita tak sanggup menggantisipasi karena ribuan ikan mati lemas secara mendadak, ” sebut Johan salah seorang pemilik jala apung di Sigiran.
Hal yang sama disebutkan Marjohan warga Lubukbasung yang membuka usaha jala apung di Sigiran, ” terpaksa berapa yang bisa diselematkan saja, lebihnya kami pasrah saja, ” sebutnya.
Hingga berita ini dirampungkan pukul 00.15 Wib Minggu dini hari, belum diperoleh informasi jumlah tonase ikan yang mati termasuk jumlah jala apung yang terkena dampak keracunan tersebut.
Unsur terkait pun belum memberikan pernyataan resmi terkait musibah rutin di danau Maninjau tersebut
Informasi yang diperoleh KABA12.com dampak matinya ratusan ton ikan di jala apung kawasan Sigiran ini langsung memicu bau busuk menyengat di kawasan tersebut pasalnya ribuan ekor ikan yang mati masih dibiarkan mengapung dalam jala apung di permukaan danau.
(Harmen)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999