Muko-Muko, KABA12.com — Bupati Agam Indra Catri menilai Parik Paga, Walinagari dan warga di salingka danau Maninjau telah mengingkari komitmen moratorium upaya penyelamatan danau yang sebelumnya sudah sepakat tidak lagi berkeramba ikan.
Hal itu menjadi evaluasi Bupati pasca kejadian matinya ratusan ton ikan budidaya keramba warga di salingka danau Maninjau pada awal Desember 2017 lalu.
” Nagari salingka danau sudah sepakat moratorium, kenapa masih ada juga ikan yang mengapung di keramba? Kondisi terakhir ratusan ton ikan mati di danau, padahal sebelumnya Walinagari di salingka danau telah berkomitmen dengan saya untuk tidak lagi berkeramba, tapi nyatanya ada ikan mati lagi. Berarti Walinagari masih mengizinkan masyarakat berkeramba, ini berarti sudah melanggar komitemen yang telah dibuat bersama,” ujar Indra Catri saat menerima bantuan sarana dan prasaran penyelamatan danau Maninjau dari Direktur DPKP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Muko-Muko, Rabu (20/12).
Bupatipun secara langsung menanyai Walinagari satu persatu terkait kematian ikan tersebut, serta menanyakan persoalan jual beli kayu yang masih dilakukan masyarakat setempat.
“Kita tidak melaksanakan save Maninjau secara represif, untuk itu kita minta komitmen bersama untuk menyelamatkan danau ini. Kalau orang melanggar ini harusnya kaateh ndak bapucuak kabawah ndak baurek. Namun kita berkomitmen, kabek padi jo daunnyo. Mana itu pemerintah nagari? mana niniak mamak? kok ndak lakek aturan yang disampaikan Bupati?” ujar Bupati mulai geram.
Bupati menambahkan, kedepan pihaknya bersama tim Save Maninjau masih akan berupaya melakukan upaya penyelamatan danau.
Bupati berharap agar walinagari bisa lebih tegas dan masyarakat bisa segera sadar untuk berubah kearah yang lebih baik.
“Semoga bantuan dari KLHK ini menjadi sugesti bagi warga salingka danau Maninjau untuk berubah. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya. Ketika kita berkomitmen mari kita hormati kesepakatan itu, jangan lagi dilanggar,” kata Indra Catri.
(Jaswit)
