Kaba Terkini

Bundo Kanduang Pengontrol Zaman Now

Lubukbasung, KABA12.com — Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat Prof. Dr. Ir Puti Reno Raudah Thaib, meminta seluruh Bundo Kanduang baik yang tergabung dalam organisasi ataupun tidak, untuk menjadi pengontrol generasi muda dari dampak perkembangan zaman yang kian mengikis nilai-nilai luhur budaya Minangkabau. Hal itu dikatakannya saat memberi pengarahan dalam kegiatan Musda ke-VIII organisasi Bundo Kanduang kabupaten Agam di aula utama kantor bupati Lubukbasung, Sabtu (23/12).

Menurutnya, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi digital hari ini mulai mempengaruhi cara pandang orang terhadap nilai adat dan budaya Minangkabau yang telah melekat selama ini. Hal itu pun juga lambat laun akan mengikis nilai adat istiadat yang sudah menjadi identitas bagi orang Minang.

“Oleh sebab itu perlu peran Bundo Kanduang sebagai controler terhadap-dampak negatif yang ditimbulkan perkembangan iptek tersebut. Identitas Minangkabau ditengah masyarakat global yang memungkin akan tergerus akibat pengaruh yang datang dari luar, dari perkembangan peradaban IT,” sebutnya.

Dikatakan, perkembangan peradaban tersebut tidak sepenuhnya dapat disalahkan atas dampak buruk yang ditimbulkan, karena perubahan yang terjadi merupakan tuntutan zaman yang logis dalam upaya manusia mencapai kemajuannya.

“Bundo Kanduang perlu meningkatkan kualitas, kemampuan, kepekaan serta daya nalar yang kuat untuk menjawab tantangan dari perkembangan zaman yang akan dihadapi kedepan. Untuk itu Bundo Kanduang harus berfungsi sebagai pengawal terhdap usaha pelestarian adat dan budaya Minagkabau ini. Perlu dipegang teguh, betapapun majunya perubahan dan peradaban yang terjadi, kita tidak mungkin menetangnya, karena kemajuan itu tuntutan zaman. Maka jadilah controler bagi diri, keluarga, kaun dan masyarakat di lingkungan,” pintanya.

Tak hanya itu, Puti Reno Raudah Thaib juga meminta para Bundo Kanduang dapat menjadi rolemode bagi masyarakat, “Bundo Kanduang perlu menjadi keteladanan kedepan bagi masyarakat dan generasi muda,” harap Ketua Bundo Kanduang Sumbar.

Hal senada dikatakan Sekab Agam Martias Wanto, berbagai upaya pendekatan sosialisasi hingga proses tindakan hukum telah dilakukan Pemkab. Agam dalam menghadapi pengaruh perkembangan zaman yang menimbulkan penyakit masyarakat seperti pergaulan bebas dan penggunaan narkotika di tengah masyarakat. Namun hal tersebut masih saja belum tepat dan belum bisa meminimalisir itu semua.

“Dalam hal ini peran Bundo Kanduanglah yang bisa kita harapkan dari pemerintah, membantu dengan mengontrol dan mengawasi seluruh anak dan cucu. Sehingga ketika kontrol sudah kuat, insyaallah mereka tidak akan terjebak lagi dalam hal-hal yang negatif,” sebut Martias Wanto.

Sekab Agam menambahkan, besarnya harapan pemerintah terhadap Bundo Kanduang sehngga menjadikannya bagian dalam Forkopimda plus Agam bersama MUI dan LKAAM.

“Untuk di Sumatera Barat, penunjukan Bundo Kanduang sebagai Forkopimda plus hanya ada di Agam. Begitu bentuk penghargaan kami dari pemerintah terhadap Bundo Kanduang,” ulasnya.

(Jaswit)

0Shares
To Top