Lubukbasung, kaba12.com — BPBD Sumbar laksanakan perpanjangan tangan melalui rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota, dalam rangka melaksanakan peningkatan tugas pokok dan fungsinya di bidang rehabilitasi dan konstruksi.
Hal itu dibahas khusus dalam rapat koordinasi dengan BPBD Agam di aula BPBD Agam, Padang Baru, Lubukbasung, Kamis, (29/3)
Seperti dijelaskan Kabid RR BPBD sumbar, Yuhaidios, ST, ME., dihadapan peserta rakor dari berbagai OPD terkait di aula BPBD Agam. Yuhaidos mengatakan bahwa tugas kebencanaan identik dengan BPBD, namun ini harus mendapat perhatian penuh pemerintah.
Melalui rapat bersama bagaimana peningkatan peran BPBD memfasilitasi kabupaten kota dalam penanggulangan bencana, baik saat pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Saat ini BNPB membuka peluang pengajuan proposal yang dibutuhkan, tidak saja untuk infrastruktur tetapi termasuk pengajuan proposal lima sektor lainnya, seperti sektor perumahan, sektor sosial, sektor ekonomi produktif dan sektor lainnya termasuk infrastruktur.
Sementara Kasubbid Rekonstruksi BPBD Sumbar, Muliarson, ST saat memaparkan peningkatan manajemen kebencanaan rehab rekon, mengatakan bahwa situasi bencana dibagi tiga kegiatan bencana, yaitu pra bencana, pada saat bencana, dan pasca bencana.
Hal ini sesuai UU nomor
24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana termasuk 5 sektor lingkup kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Rehabilitasi sebagai perbaikan dan pemulihan semua aspek layanan publik/masyarakat sampai tingkat memadai pada wilayah pascabencana.
Sasaran utama dari rehab rekon adalah normalisasi berjalannya secara wajar berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat seperti pada kondisi sebelum terjadinya bencana.
Kalak BPBD Agam M. Lutfi, mengungkap terimakasih atas kunjungan tim BPBD Sumbar, yang memberikan informasi manajemen pemulihan pasca bencana termasuk saran dan masukan yang perlu dibawa ketingkat provinsi dan sampai ke pusat melalui BNPB.
“Kami berupaya melakukan berbagai langkah untuk mendorong optimalnya pelaksanaan seluruh kegiatan penanganan kebencanaan di kabupaten Agam, ” sebut M. Lutfie.
(Harmen)