Tanjung Sani, kaba12 — Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Jumat, (14/7) dini hari di wilayah Nagari Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya memicu dampak luar biasa.
Dampak musibah banjir bandang yang terjadi di dua nagari masing-masing Nagari Tanjung Sani dan Nagari Koto Malintang, tercatat sebanyak 27 rumah dan bangunan pelayanan warga terdampak longsor, 1 warga dinyatakan meninggal dan 1 lainnya masih dalam proses pencarian.
Korban yang meninggal atas nama Hariadi St. Mudo, suami Ariani Sofia,warga Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani yang masih dalam proses pencarian.
Hingga Jumat sore, proses pembersihan material longsor yang menutup akses jalan salingka danau Maninjau sampai ke Sungai Batang masih dikerjakan oleh tim gabungan BPBD Agam, karena banyaknya titik yang terdampak longsor.
Kepala BPBD Agam Bambang Warsito menyebutkan, saat ini pihaknya masih dalam proses pembersihan ruas jalan tersekat akibat longsor dan mencari 1 korban lain yang diduga tertimbun material longsor di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani.
Dijelaskan longsor terjadi di Tanah Sirah, Jorong Muko-Muko, Nagari Koto Malintang, dimana material lumpur akibat longsoran tanah memenuhi kompleks kampus Agam Cendekia.
Ditambahkan, material longsor menutupi akses jalan sebanyak 11 titik dengan panjang mencapai 80 meter dan ketinggian mencapai 2 meter. Material longsor juga mengenai satu unit rumah milik Muliadi (43)
Di Jorong Alai, Nagari Koto Malintang material longsor menutupi akses jalan ruas provinsi Lubuk Basung -Bukittinggi. Material longsor mengenai dua unit warung.
Kemudian di Jorong Sungai Tampang, Nagari Tanjung Sani material longsor menutupi akses jalan sebanyak 5 titik. Material mengenai TPQ Musala dan rumah warga sebanyak 14 unit.
“Saat ini warga mengungsi ke SD 25 Sungai Tampang, ke rumah tetangga dan ke rumah keluarga terdekat,” sebutnya.
Di Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani material longsor menutupi akses jalan sebanyak 4 titik, dengan panjang mencapai 80 meter dengan ketinggian mencapai 3 meter yang merusak 7 rumah warga.
Di Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, material longsor menutupi akses jalan sepanjang 100 meter dengan tinggi 5 meter yang merusak 3 rumah warga.
Dilain pihaknya, cukup banyaknya warga yang terdampak, sementara akses jalan masih terputus di salingka danau Maninjau membuat tim gabungan menggunakan speedboat untuk menjangkau wilayah Jorong Pantas yang terdampak paling parah akibat terjangan banjir bandang.
Seperti disebutkan Rahman, Asisten I Sekab. Agam untuk membantu warga tim gabungan harus menyeberang menggunakan speedboat dan perahu karet untuk membantu pencarian 1 korban yang tertimbun longsor, termasuk mengantarkan permakanan untuk warga terdampak.
-HARMEN-