Kaba Terkini

Yuk Berwisata ke Sarasah 7 Tingkat Nyiak Sabi Palupuah

Palupuah, KABA12.com — Potensi wisata di kecamatan Palupuah sangat beragam dan luar biasa. Mayoritas objek wisata masih sangaf alami, bahkan banyak potensi objek wisata yang belum tersentuh.

Bahkan untuk menikmatinya butuh perjuangan dan perjalanan yang cukup menantang karena berada dalam pedalaman bukit nan hijau dan alami. Sangat pas sebetulnya untuk para petualang dan penikmat alam yang sesungguhnya.

Seperti penelusuran kontributor kaba12.com Harry di Palupuah yang kerap mencari potensi wisata alam yang diyakink akan menjadi destinasi wisata di Paluouah. Berikut catatannya bersama warga Malaysia yang sengaja datang ke Palupuah:

Perjalanan yang cukup melelahkan menyusuri aliran sungai, menaiki dan menuruni perbukitan akhirnya rasa lelah tim ekspedisi  terobati setelah sampai di tempat yang diinginkan,  Sarasah Nyiak Sabi tempatnya.

Penulis bersama  Zikri Abdilah (IIL) warga Malaysia dilokasi objek wisata Nyiak Sabi Palupuah. Sarasah Nyiak Sabi yang terletak dibawah kaki bukit dan menurut warga setempat Sarasah ini terdapat 7 (tujuh) tingkat, namun para pecinta alam hanya dapat melihat 2 (dua) tingkat saja, menginggat medan jalan yang cukup terjal dan harus melintasi hutan untuk sampai ke lokasi Sarasah berikutnya.

Sarasah Nyiak Sabi ini terletak di Bukit Mudiak Angge Jorong Angge Palimbatan Nagari Pasia Laweh Kecamatan Palupuah, untuk sampai ke lokasi tim ekspedisi menghabiskan waktu 1 jam 26 menit dengan berjalan kaki. Disini tim menyusuri aliran air sungai, melintasi batu-batu besar  di sepanjang aliran air sungai tersebut.

Rombongan yang ikut  bersama penulis   menyusuri Sarasah Nyiak Sabi adalah Zikri Abdillah (warga Malaysia), Pak Wan (pengusaha Sanjai Nita Bukittinggi), Cikgu Zikri,  Dodi Eka Putra, Ismail “Dha Bob”, Idralelga, Ilham Akbar, Hafizh Al Rezki (pecinta alam) serta Hendi (Kanit Intel Polsek Palupuah).

Perjalanan itu sendiri bak  menggali sejarah karena berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang dikumpulkan awak tak jauh dari lokasi objek wisata itu memendam sejarah kelam bagi warga setempat

Seperti diungkap A.Dt Panduko Sati, tokoh masyarakaf  setempat yang menyebut, batu-batu besar yang masih tampak berada dalam sawah bahkan sampai ketengahan pemukiman warga, merupakan bukti sejarah duka yang dialami warga.

Disebutkan A.Dt.Panduko Sati,  tahun 1976  menjelang Magrib terjadi bencana yang sangat dahsyat di jorong Angge Palimbatan Nagari Pasia Laweh. Waktu itu  terjadi banjir  bandang yang meluluh lantakan pemukiman dan sawah warga jorong Angge Palimbatan.

Bencana galodo itu terjadi karena  curah hujan cukup tinggi, dari pagi hingga sore, bencana pun tak dapat dihelakkan,” tak terperi duka yang melanda warga, rumah dan sawah hancur, banyak warga yang meninggal dan hanyut dihantam galodo,” jelas A. Dt. Panduko Sati dengan raut wajah luruh dan mata berkaca-kaca.

Sarasah tersebut dinamakan “Sarasah Nyiak Sabi”. Nyaik Sabi merupakan nama dari salah seorang wargau Angge yang bermukim tak jauh dari objek Sarasah tersebut, Sarasah Nyiak Sabi akan menjadi destinasi wisata luar biasa bagi Sumbar, karena keelokan, keunikan  dan kealamiannya tidak dimiliki air terjun lain dimanapun.

“Betul-betul luar biasa, ada kepuasan tersendiri jika sampai dan menikmati sarasah ini, ” ungkap Harry.

(Harmen / Harry)

0Shares
To Top