Kaba Terkini

Warga Terlibat Aksi Muthe di Filipina, Pemkab Agam Pantau Khusus

Lubuk Basung,KABA12.com — Pemerintah kabupaten Agam bersama unsur terkait di kalangan Forkopimda Agam masih melakukan pemantauan dan pengawasan khusus terhadap warga kabupaten Agam yang diduga terkait dengan kelompok-kelompok radikal dan berafilisasi pada kelompok teroris.

Pengawasan dan pemantauan khusus sudah sejak lama dilakukan, termasuk keberadaan Ikhwan Yushel yang diduga terlibat dalam kelompok Muhte di Marawi, Filipina, yang berafilisasi dengan ISIS, dan hingga kini masih terlibat dalam pemberontakan melawan pemerintah Filipina.

Kepala Badan Kesbangpol Agam Rahman, S,Ip, MM menjawab KABA12.com terkait dengan dugaan keterlibatan warga kabupaten Agam itu, mengakui pihaknya sudah sejak lama memantau masalah tersebut.

Bahkan, secara khusus badan intelijen daerah melakukan pengawasan khusus terkait pergerakan dan pasokan informasi tentang keberadaan para warga yang diduga terkait dengan kelompok-kelompok terlarang, “ kami terus melakukan pengawasan, termasuk warga asal Batunanggai, Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya itu, kami masih belum mendapatkan kabar terbaru, tentang keberadaannya di Marawi, “ sebut Rahman.

Secara terpisah, camat Tanjung Raya, Handria Asmi yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan hal itu, namun pihaknya tidak bisa memberi keterangan rinci terkait dengan sepak terjang dan keberadaan warganya di Marawi, Filipina tersebut, “ kami prihatin, tapi fakta seperti itu, tapi kami akan selalu melakukan pengawasan dan pemantauan, “ sebut Handria Asmi.

Camat Tanjung Raya itu , mengaku prihatin dengan beban mental keluarga setelah mendengar kabar keterlibatan salah satu anggota keluarga mereka, “ kami harap, semua pihak maklum dengan kondisi keluarga mereka, “ sebut Handria Asmi lagi.

Baca Juga : Heboh Warga Agam Terlibat ISIS, Kabar Ikhwan Yushel Tak Jelas

Sebelumnya Amirwan Yasmi, Wali Jorong Batu Nanggai, Nagari Tanjung Sani, Tanjung Raya, secara terbuka membenarkan, bahwa   satu dari enam WNI yang menjadi buronan Filipina, Al Ikhwan Yusel  adalah warga Jorong Batu Nanggai, nagari Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya, Agam.

Kepada reporter KABA12.com Johan Utoyo, Amirwan Yasmi,menjelaskan, bahwa keberadaan Ikhwan Yushel, pria yang lahir Palembayan,  1 November 1991, awalnya meminta izin kepada orang tua untuk merantau ke pulau Jawa, setahun lalu, Ikhwan mengurus dokumen kependudukan dan KTP untuk  kelengkapan dokumen pribadi sebelum pergi merantau.

Sejak berangkat ke rantau itu, wali jorong Batu Nanggai itu, sama sekali tidak mendapatkan kabar tentang keberadaan Ikhwan Yushel. Namun, warga baru gempar awal puasa kemarin, saat terjadi pertempuran di kota Marawi, Filipina, dan muncul nama Ikhwan Yushel.

Ditambahkan  Amirwan, masyarakat Batu Nanggai sama sekali tidak menyangka, pria yang akrab disapa Iwan tersebut bisa terlibat dengan ISIS, kelompok teroris dunia, bahkan dikabarkan ikut berperang melawan pemerintah Filipina di Kota Marawi, “ kami sama sekali tidak menyangka, jika memang yang disebut-sebut itu Ikhwan Yushel, yang di kampung akrab dipanggil Iwan itu, “ sebut wali jorong Batu Nanggai itu lagi.

Pasalnya, Iwan dalam kesehariannya adalah, pemuda pendiam, namun ramah, santun pada orangtua dan taat beribadah, “Iwan pemuda yang suka bergaul, tidak ada tanda tanda mencurigakan dalam kesehariannya selama di kampung halaman, soal akibah, pergaulan, apalagi sampai-sampai urusan teroris, kami sama sekali tidak menyangka, “ tegasnya.

Apalagi, sikap santun dan bertanggungjawabnya, sudah diperlihatkan remaja ini, dengan berprofesi sebagai peternak ikan karamba jaring apung ( KJA) di danau Maninjau. “ Baru Maret lalu, Iwan merantau, karena melihat kondisi ekonomi di kampung yang makin sulit, pasca tidak berkembangnya usaha KJA di danau Maninjau akibat sendimen racun dalam danau, “ sebutnya.

(Harmen)

0Shares
To Top