Tekno, KABA12.com — Sempat booming pada tahun 2016 lalu, kehadiran Pokemon Go mulai redup di kalangan masyarakat dunia pada tahun 2017. Aplikasi yang mengusung sebuah permainan realitas tertambah dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang hanya menyediakan permainan untuk perangkat iOS dan Android.
Permainan yang diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016 ini, menjadi aplikasi mobile pertama yang meraup pendapatan 500 juta dollar AS, atau setara dengan 6,6 triliun dalam waktu 3 bulan pasca dirilis ke permukaan.
Selain itu, Pokemon Go berhasil mengumpulkan pendapatan 1 milliar dollar As atau setara dengan 13,3 triliun di awal tahun 2017. Pendapatan ini dicapai dalam kurun waktu 6 bulan, tanpa merilis pokemon Go di ranah populasi smartphone terbesar di dunia.
Seperti yang dilansir kompas.com, fenomena Pokemon Go tidak semasif bulan-bulan awal peluncurannya. Dulu, Pokemon Go bisa meraup penghasilan sekitar 18 juta dollar atau setara dengan 240 miliar rupiah per hari. Sedangkan pada saat ini, rata-rata pendapatan harian Pokemon Go ditaksir cuma berkisar 1,5 juta dollar AS atau setara dengan 20 miliar hingga 2,5 juta dollar AS atau setara dengan 33,3 miliar.
Hal ini sangat disadari Niantic, sebagai produsen Pokemon Go. Unutk itu, Niantic berupaya mengeluarkan inovasi baru demi membangkitkan popularitas Pokemon Go dengan menambah fitur – fitur baru, seperti menambah karakter baru, mengadalak event spesial, menyediakan Pokemon Go di Apple Watch, dan lainnya. Hal ini ditujukan demi menambah kepercayaan masyarakat dunia akan keberadaan Pokemon Go. Karena pada sebagian belahan dunia, keberadaan Game mobile ini sangat dilarang keras dengan alasan kemanan.
(Dany)
