Padang, KABA12.com — BMKG Padang Panjang menyerahkan hasil rekaman signal Seismik gempabumi Padang 30 September 2009 kepada Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Sp, di rumah dinas Walikota Padang, Sabtu (03/09).
Penyerahan rekaman signal seismik ini bertujuan untuk mengingatkan kembali akan besarnya bencana gempabumi Padang 30 September 2009 kepada masyarakat Sumatera Barat. Selain itu, rekaman signal gempabumi ini bertujuan sebagai sarana edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum yang berkunjung ke museum gempabumi di Kota Padang.
Kegiatan penyerahan rekaman seismograf ini disampaikan oleh Kepala BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono,ST,Dipl.Seis,M.Sc kepada Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah,SP. Acara penyerahan rekaman ini turut disaksikan Kalaksa BPBD Kota Padang Ir.Rudy Runaldy,MT beserta jajarannya, Kepala Stasiun Meteorologi Tabing Yayat Suriyat, dan DR. Ir. Harkunti P. Rahayu selaku peneliti dari Institut Teknologi Bandung.
Sekitar tujuh tahun lalu tepatnya tanggal 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB, telah terjadi gempabumi tektonik di Padang dengan kekuatan 7.9 Skala Richter (SR) dan berlokasi di 0.84 LS – 99.65 BT pada kedalaman 71 Km. Guncangan gempabumi ini dirasakan di Padang dengan intensitas VIII MMI mengakibatkan setidaknya 1100 orang meninggal dan 2650 bangunan rumah rusak berat dan ringan. Gempabumi ini bahkan dirasakan sampai ke Singapura dengan intensitas III MMI.
Gempabumi Padang 30 September 2009, tercatat di seluruh sensor seismik milik BMKG yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sensor seismik BMKG yang terdekat dengan episenter gempabumi adalah sensor PDSI (Kota Padang), sensor ini mencatat gelombang primer gempabumi Padang pada pukul 17:16:27 WIB.
Jarak antara sensor PDSI dengan episenter gempabumi adalah 92 km. Waktu tempuh gelombang seismik dari hiposenter hingga mencapai sensor PDSI adalah 18 detik. Sensor seismik BMKG yang terjauh mencatat gempabumi Padang adalah sensor MMPI (Merauke, Papua), yaitu tercatat pada pukul 17:23:44 WIB.
Diharapkan dengan adanya perekaman signal gempabumi Padang 30 September 2009, masyarakat bisa semakin meningkatkan kewaspadaan akan ancaman gempabumi di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang.
(Ardi)