Bukittinggi, KABA12.com — Entah siapa yang menobatkan makanan yang bernama “Tumbang Ubi” menjadi makanan khas Minangkabau. Tapi, makanan yang terbuat dari ubi itu tidak pernah absen dari pasar pabukoan terbesar di Bukittinggi, yang berada di kawasan parkir eks bioskop gloria Pasar Atas.
Saat KABA12.com mengunjungi pasar pabukoan yang sudah buka sejak pukul 13.00 WIB, Selasa (30/05), ada sekitar lima orang penjual tumbang ubi.
Salah satunya Melvina dari Panganak Bukittinggi, yang mengaku telah berjualan makanan khas lokal itu turunan temurun sejak dari orang tuanya terdahulu.
“Saya meneruskan usaha orangtua, ikut melestarikan makanan khas lokal, terutama tumbang ubi,” ujarnya.
Ia menyebutkan proses pembuatan tumbang ubi ini sangatlah gampang, dan bahannyapun juga sangat mudah, “tinggal mengaduk ubi, saka dan kelapa,” ungkapanya dengan senyum.
Diakui Melvina, kunci makanan lokal ini masih eksis hingga saat ini, yaitunya dari bahan yang digunakan untuk membuatnya benar-benar bahan alami, “tanpa pengawet dan tanpa pemanis buatan,” tegasnya.
Selain menjual tumbang ubi, Melvina juga menjual makanan lokal lainnya seperti, kalamai sagu, lopi, sambal, kerupuk piek kacang, dan lamang tapai.
“Alhamdulillah omset sehari bisa Rp 350.000,” katanya.
Tak perlu merogoh kocek yang dalam, tumbang ubi dan temannya yang lain bisa anda bawa pulang dengan harga Rp 5000 saja.
(Jaswit)