Kaba Terkini

Tips Menyimpan Kopi Agar Kualitas Rasanya Terjaga

Life, KABA12.com — Kopi merupakan salah satu bahan minuman yang dapat disimpan lama. Namun, ternyata cara penyimpanan kopi sangat berpengaruh terhadap kualitas rasanya saat dinikmati.

“Kopi juga punya batasan waktu, dia gak sampe jamuran, gak basi juga, cuma salah-salah nyimpen bisa hilang cita rasanya,” ujar Viki Rahardja,Barista Indonesia penyandang gelar CTI Battle Latte Art Asia 2016.

Seperti yang dilansir Kompas.com, ada bebera tips dari Viki untuk menyimpan kopi yang benar, agar awet dan tetap terjaga kesegarannya.

  1. Simpan dalam bentuk biji kopi

Cara terbaik mempertahankan kesegaran cita rasa kopi ialah saat kopi masih berbentuk biji, atau bean. Jika kopi berbentuk bubuk atau tepung, aromanya akan cepat hilang.

  1. Tempat yang tepat

Menyimpan kopi harus di tempat yang mengeluarkan udara tapi tanpa memasukkan udara. Karena biji kopi yang baru di-roasting atau digoreng akan menghasilkan gas, gas tersebut yang harus dikeluarkan secara teratur.

“Rekomendasinya pakai plastik kopi yang ada seal udaranya. Dia bisa ngeluarin udara dari dalam, tapi gak bisa masukin udara dari luar,” ujar Viki.

Cara lainnya, Anda bisa memindahkan ke semacam stoples yang juga memiliki saluran udara serupa. Jika tidak, stoples bisa Anda buka secara teratur di waktu tertentu untuk mengeluarkan gas dari biji kopinya.

  1. Suhu atau ruangan

Seperti bahan makanan lain, suhu dan ruangan penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas kopi. Terlebih sifat kopi ialah menyerap bau yang dekat darinya.

Jadi yang perlu diperhatkan ialah jauhkan dari barang-barang berbau menyengat. Lalu jaga suhu agar tidak terlalu panas, atau juga dingin seperti di kulkas. Selain itu ruangan yang lembab juga akan menurunkan kualitas biji kopi, dan jangan terkena sinar matahari langsung.

  1. Batas waktu menyimpan kopi

Setelah penyimpanannya benar, ternyata kopi juga punya batas waktu simpan terbaik. Kopi masih segar dan terasa nikmat, jika disimpan kurang dari dua bulan.

“Dua bulan batasnya, sebenarnya bisa saja lebih, cuma nanti sudah terasa kurang enak, sudah menguap. Baiknya diganti baru,” kata Viki Rahardja yang sudah melanglang buana mempromosikan kopi Indonesia.

(Dany)

To Top