Bukittinggi, KABA12.com — Tim penilai kota sehat 2017 tingkat pusat mulai melakukan penilaian dan sinkronisasi hasil ekspos dengan kenyataan di lapangan.
Salah satunya kunjungan ke bank sampah Mutiara Indah, di kelurahan ATTS kecamatan Guguk Panjang.
Didampingi forum kota sehat dan lurah, Camat Guguk Panjang, Rispayanto menjelaskan bank sampah Mutiara Indah berdiri sejak Mei 2016 lalu. Hingga kini, telah terdapat 50 nasabah aktif, setiap minggu warga di sekitar kelurahan ATTS, khususnya di RT IV RW III, melakukan transaksi di bank sampah.
“Warga mulai terbiasa menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan menjaga kebersihan. Salah satu upaya, warga sudah terbiasa memilah sampah di rumah tangga, sampah basah dimasukan ke dalam solar biodigester yang berada di halaman masing masing, sedangkan sampah kertas, plastik dan sampah logam di bawa ke bank sampah untuk ditimbang dan dijual. Uang hasil penjualan sampah kemudian ditabung ke PT. Pegadaian dalam bentuk emas,” paparnya.
70 Paket Solar Biodigester merupakan bantuan dari Lingkungan Hidup, Provinsi Sumatera Barat tersebar di RT IV, yang memudahkan warga untuk mengolah sampah basah mereka tanpa harus mencemari lingkungan. Sehingga dengan upaya itu masyarakat pun terbiasa dengan hidup sehat.
Sementara itu, Ketua forum kota sehat Bukittinggi, Hasnil Syarkawi menambahkan, bank sampah ATTS merupakan salah satu bank sampah terbaik di Bukittinggi.
Bahkan bank sampah Mutiara Indah ini menjadi pilot project bagi kelurahan lain dalam hal pengelolaan sampahnya.
“Ini menjadi salah satu inovasi dari Pemko Bukittinggi dalam hal menciptakan kota yang bersih dan sehat. Sejak dibentuk, paritisipasi warga dalam menjadikan kota bersih melalui bank sampah terus meningkat. Ini pun juga menkadi salah satu indikator keberhasilan Bukittinggi meraih Adipura,” ungkapnya.
Selanjutnya tim bergerak ke lokus lain, seperti Lobang Jepang, kelurahan Belakang Balok, Puskesmas Rasimah Ahmad dan beberapa lokus lain selama dua hari kedepan.
(Ophik)
