Lubukbasung, KABA12.com — Kecamatan Tanjung Mutiara dan Kecamatan Sungai Pua menjadi pilot project program pengurangan resiko bencana (PRB) secara khusus. Beberapa waktu belakangan konsentrasi membangun PRB dilakukan di dua kecamatan tersebut di beragam aspek.
Sasaran PRB diarahkan di berbagai aspek, tidak hanya kesiapan warga menghadapi bencana itu sendiri, terutama kesiapan pengurangan resiko bencana, baik secara sosial-ekonomi, teknologi dan SDM.
Kepala BPBD Agam Bambang Warsito kepada kaba12.com menyebutkan, dua kecamatan tersebut merupakan kawasan rawan bencana, selain potensi tsunami dan gempa bumi di Tanjung Mutiara, juga ancaman bencana gunung Marapi dan gempa bumi di Sungai Pua, sehingga dibutuhkan kesiapan dan ketangguhan dari masyarakat sendiri.
Upaya mendorong ketangguhan dan kesiapan masyarakat, di 3 aspek penting, baik ketersediaan tekhnologi, sosial-ekonomi dan SDM terus dipacu melalui berbagai kelompok masyarakat dan lembaga swadaya, termasuk mendorong warga untuk menggalakan simpanan bajapuik yang setiap saat dibutuhkan warga jika bencana terjadi.
Saat ini Pemkab Agam bersama OXFAM dan Jemari Sakato, intensif mendorong berkembangnya program UMKM dan pemanfaatan potensi lahan warga, baik dengan program menanam, usaha kecil, serta memberikan keterampilan usaha bagi masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana.
Program ini, sebut Bambang Warsito, memberi dampak positif bagi pihaknya dalam membangun kesiapan dan pengurangan resiko bencana, selain pelatihan serta sosialisasi reaksi cepat jika bencana terjadi, karena hal itu langkah penting dalam pengurangan resiko bencana itu sendiri, “ secara bertahap, program itu semakin dipahami dan didukung masyarakat, “ sebutnya.
(Harmen)
