Kaba Tausyiah

Tetap Konsisten Beribadah Walaupun Ramadhan 1446 Hijriah Telah Berlalu

Setelah bulan Ramadhan telah pergi meninggalkan kita yang ditandai dengan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025 lalu. Hati kita merasa sedih karena kehilangan bulan penuh berkah ini.

Dalam satu bulan penuh, ummat Islam berlomba – lomba untuk berbuat kebaikan dan meningkatkan ibadah dengan berpuasa, shalat malam, memperbanyak membaca Al-Quran, dan bersedekah.

Setelah Ramadhan berakhir, muncul tantangan baru bagaimana mempertahankan ibadah yang telah dibangun?.

Dalam artikel ini, akan membahas bagaimana menjaga konsisten ibadah setelah Ramadhan serta bagaimana melewati berbagai rintangan yang muncul saat melaksanakan ibadah.

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya, tujuan utama puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa, dan diwajibkan untuk menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan.

Nah, bagaimana cara menjalani tantangan konsisten ibadah setelah Ramadhan?, meski semangat ibadah kita meningkat selama Ramadhan, banyak orang yang mengalami penurun setelahnya.

Adapun tantangan yang sering dihadapi setelah Ramadhan seperti kembali ke rutinitas harian karna kesibukan kerja, dan godaan rasa malas yang menjadi hambatan untuk melaksanakan ibadah.

Selanjutnya, bagaimana cara kita menjaga konsisten dalam beribadah setelah Ramadhan sebagai berikut ini:

1. Menjaga Keistiqomahan dalam Ibadah

Istiqomah atau konsisten dalam beribadah adalah salah satu sikap yang sangat diharapkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis:

“Katakanlah: ‘Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, dan anak- anaknya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. ” (QS. Al-Baqarah: 136)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap konsisten dalam beriman dan beribadah kepada Allah tanpa membedakan antara satu perintah dengan yang lainnya. Jika kita bisa konsisten dalam beribadah selama Ramadan, maka hendaknya kita juga bisa mempertahankan semangat tersebut setelah Ramadan. Konsistensi dalam ibadah adalah bukti bahwa kita benar-benar menjalankan agama dengan sepenuh hati, bukan hanya sekadar rutinitas musiman.

2. Ibadah Tidak Terbatas pada Ramadan Saja
Ramadan memang bulan yang penuh ampunan, tetapi itu bukan berarti ibadah hanya berlaku dalam bulan ini saja. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah salat, zakat, dan berbagai perbuatan baik lainnya adalah kewajiban yang harus dijalankan sepanjang waktu, bukan hanya di bulan Ramadan. Setelah Ramadan, kita diharapkan tetap menjaga dan meningkatkan ibadah kita, dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Meningkatkan kualitas ibadah setelah Ramadan adalah bentuk istiqomah yang seharusnya dimiliki oleh setiap Muslim.

3. Menjaga Amalan Sunnah Setelah Ramadan

Di bulan Ramadan, banyak orang yang melaksanakan salat sunnah, seperti salat tahajud, salat dhuha, dan salat rawatib. Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang pentingnya amalan sunnah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk setelah Ramadan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al- Tarmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang menjaga salat sunnah dua belas rakaat dalam sehari semalam, Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga . ” (HR. Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa salat sunnah bukan hanya amalan yang dilakukan di bulan Ramadan saja, tetapi juga harus dijaga di bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, setelah Ramadan, kita dianjurkan untuk terus melaksanakan salat sunnah agar bisa mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Salah satu cara untuk tetap konsisten adalah dengan melaksanakan salat tahajud di sepertiga malam dan salat dhuha di pagi hari.

4. Menghidupkan Sunnah Nabi dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu aspek penting dalam menjaga konsistensi beribadah adalah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam beribadah. Beliau beribadah tidak hanya pada bulan Ramadan, tetapi sepanjang tahun. Sebagai umatnya, kita juga diharapkan untuk mencontoh beliau.

“Sesungguhnya bagi kamu pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik, yaitu bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, serta banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Melalui hadis dan ayat ini, kita diajarkan bahwa kehidupan yang diridhai Allah adalah kehidupan yang senantiasa mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Konsistensi dalam mengikuti sunnah Nabi akan memperkuat iman kita dan mendekatkan kita pada Allah.

5. Menjaga Niat dan Ikhlas dalam Beribadah
Salah satu kunci utama untuk tetap konsisten dalam beribadah adalah menjaga niat dan keikhlasan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Ibadah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan memberi kekuatan untuk tetap konsisten meski tidak ada lagi suasana Ramadan yang memotivasi kita. Menjaga niat adalah cara agar ibadah kita tetap terjaga kualitasnya dan tidak hanya terfokus pada rutinitas semata.

6. Perbanyak Sedekah dan Berbuat Baik

Ibadah tidak hanya terbatas pada ritual salat dan puasa saja, tetapi juga mencakup perbuatan baik lainnya, seperti bersedekah, membantu sesama, dan berbuat baik kepada orang tua. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sedekah itu menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Setelah Ramadan, kita tetap dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan amal kebaikan. Ini adalah cara untuk menjaga konsistensi beribadah karena sedekah adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah, dan dapat menjadi jalan menuju keberkahan hidup.-
(*)

0Shares
To Top