Agam, KABA12.com — Hasil survei awal Batang Manguih Malalak Timur kecamatan Malalak yang dipimpin camat Harmezi bersama tim BPBD Agam, DPUK dan masyarakat setempat sangat mencengangkan.
Pasalnya tingkat ancaman banjir bandang pasca longsor di 12 titik di Malalak sangat tinggi karena banyak ruas sungai yang terpotong dan bergeser.
Dikhawatirkan jika tidak dilakukan penanganan khusus, Batang Manguih akan meluap dan akan memicu banjir besar di Malalak.
Camat Malalak Harmezi yang dihubungi KABA12.com, Jumat (09/12) sore, usai survei menjelaskan pihaknya bersama tim gabungan sudah menelusuri sepanjang aliran Batang Manguih, dimana sepanjang aliran sungai tersebut banyak ruas sungai yang bergeser karena tertimbun tumpahan longsor dan irigasi rusak berat.
Bahkan akibat tumpahan material longsor menyebabkan puluhan hektar sawah warga tertimbun dan kini menjadi saluran air sungai.
Selain itu, dampak hantaman longsor dan tumpahan matetial longsor juga menyebabkan dinding pebukitan di sepanjang aliran sungai ambruk. “Kondisinya betul-betul mengerikan, apalagi aliran sungai sangat dangkal karena dipenuhi batu-batu besar,” jelas Harmezi.
Menurutnya, kondisi yang sangat menguatirkan ini perlu adanya langkah strategis secara tekhnis untuk menyelesaikannya. Untuk penanganan lebih lanjut pihaknya berharap selain dlakukan normalisasi sungai, juga harus dibenahi irigasi sepanjang aliran batang Manguih agar aman, dan areal persawahan penduduk bisa kembali aktif.
Menyikapi hal itu kalak BPBD Agam Bambang Warsito menyebutkan akan membahas hasil survei tim gabungan itu bersama unsur terkait. Diharapkan ada langkah strategis yang dilakukan dalam waktu dekat.
(Harmen)
