Kaba Terkini

Sosialisasi Politik Tingkatkan Partisipasi Politik Perempuan di Kecamatan Padang Selatan

Oleh : Nabila Khaira Indriadi (Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas UNAND)

Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas yang beranggotakan Dina Margareta Safitri, Juwita, Nabila Khaira Indriadi, Dilla Hendriani, Nabila LailatulRahmi, Rahmadina Azzira, Muhammad Fajri, dan Vanessa Syahri Yelsi. Pada Rabu, 31 Mei 2023 lalu telah melakukan sosialisasi politik yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik kepada PKK di Kecamatan Padang Selatan.

Kegiatan sosialisasi politik tersebut merupakan salah satu tugas Project Beased Learning (PJBL) mata kuliah perempuan dan politik, dosen pengampu mata kuliah ini adalah Dr. Indah Adi Putri M.IP dan Lusi Puspika Sari M.IP.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat khususnya perempuan terkait meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang politik. Sosialisasi politik penting dilakukan untuk memberikan pemahaman dan gambaran kepada masyarakat khususnya kepada perempuan untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan. Yang mana partisipasi politik perempuan sangat dibutuhkan dalam suatu negara untuk menyalurkan kemampuan yang dimilikinya dalam kemajuan negara dan perempuan memiliki pengaruh yang besar terhadap terciptanya kebijakan.

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Kependudukan dan Pecatatan Sipil Provinsi Sumatera Barat, tercatat bahwa masyarakat yang memiliki KTP berjenis kelamin perempuan pada Tahun 2020 sebanyak 1.919.541 orang.

Kemudian pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 173 ayat (2) huruf e telah menjelaskan bahwa paling sedikit 30 Persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat untuk pemilihan umum anggota DPR, DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten / Kota. Sementara jumlah anggota DPRD perempuan di Sumatera Barat pada Tahun 2020 hanya sebanyak 56 orang atau hanya sekitar 4,62%. Berdasarkan data yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwasanya keterwakilan perempuan dalam politik di Sumatera Barat tergolong rendah. Hal ini terbukti dengan adanya keterwakilan perempuan di parlemen tidak mencapai 30%.

Pada kenyataannya perempuan seringkali tidak mendapatkan kesempatan dalam mengaktualisasi diri dalam politik. Hal ini terjadi karena budaya patriarki yang mana memiliki arti memposisikan laki-laki sebagai pusat atau dengan kata lain budaya yang mengutamakan peran laki-laki dalam mengatur kehidupan.

Hal inilah menjadi salah satu penyebab rendahnya peminat perempuan untuk terjun ke ranah politik. Selain itu seringkali dunia politik dianggap kotor, yang mana hal ini disebabkan adanya pandangan umum dimana bahwa dunia politik berorientasi pada kekuasaan dan penindasan yang melekat pada laki-laki. Oleh karena itu, penting dilakukannya sosialisasi politik terhadap masyarakat terkhususnya perempuan.

Metode pelaksanaan kegiatan adalah melakukan sosialisasi kepada Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Padang Selatan. Hal ini dikarenakan partisipasi politik perempuan sangat rendah dan masih jarang diadakannya sosialisasi di organisasi kemasyarakatan seperti PKK.

PKK merupakan salah satu wadah organisasi perempuan dimasyarakat desa dan kelurahan yang bertugas dan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat kelurahan atau desa dalam pembangunan. Karena PKK merupakan sebuah organisasi dan menjadi representasi dari perempuan dalam pembangunan salah satunya dibidang politik, secara tidak langsung organisasi PKK juga berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan untuk kedepannya.

Dan untuk itu kami mendatangkan narasumber, Fifella Elfina, yang merupakan calon legislatif perempuan dari Partai Kesejahteraan Sosial. (*)

0Shares
To Top