Kaba Terkini

Sosialisasi Masalah Teroris, FKPT Kunjungi Bukittinggi

Bukittinggi, KABA12.com — Sumatera Barat terkenal se nusantara akan banyaknya tokoh terkemuka lahir di ranah Minang ini, tetutama tokoh-tokoh ulama terkemuka nasional.

Atas dasar itu, Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Kalimantan Selatan mengunjungi Sumbar, khususnya kota Bukittinggi.

Selama lawatan di Sumatera Barat FKPT Kalsel dipimpin Faturrahman datang ke Bukittinggi selama dua hari.

Bahkan Jumat (21/07) malam rombongan yang berjumlah 14 orang tersebut bertemu secara khusus dengan delapan wartawan yang bertugas di Bukittinggi termasuk kaba12.com.

Pertemuan yang berlangsung akrab itu kedua daerah ini saling bertukar pikiran tentang kondisi daerah masing-masing termasuk pergerakan garis radikal, seperti ISIS.

Faturrahman yang juga mantan ketua PWI Kalimantan Selatan dan menjabat sebagai Kepala Bidang Sosialisasi dan media massa FKPT Kalsel hanya ingin mengetahui apakah pesantren yang banyak tersebar di Sumatera Barat pernah berurusan dengan basis radikal tersebut.

Beberapa wartawan yang mengetahui tentang kultur Bukittinggi dan sekitarnya, menyatakan dengan tegas, kalau ada warga Bukittinggi dan sekitarnya yang tertangkap masuk garis keras, itu hanya secara kebetulan tinggalnya di daerah yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional.

Kenyataannya, warga Minang sendiri masuk pada organisasi terlarang, semuanya kepandaian atau ilmu di peroleh dari luar Sumatera Barat.

Kalau warga yang tinggal di kampungnya sendiri seperti Bukittinggi dan sekitarnya, dijamin tidak akan ada yang masuk garis keras tersebut. Niniak mamak dan tokoh masyarakat di Bukittinggi masih menggunakan perannya untuk mengarahka warga serta anak kemenakannya ke jalan yang benar.

Menanggapi masalah ini, Faturrahman juga berharap kepada wartawan Bukittinggi di bawah PWI bisa mengadakan sosialisasi pada generasi muda terutama pada sekolah-sekolah tentang bahaya teroris dengan mendatangkan pemateri yang ahli dibidangnya. ” Selain adanya peran niniak mamak atau tokoh masyarakat, penyuluhan juga tidak kalah pentingnya. Dari sini wartawan juga menunjukkan eksistensinya menyelamatkan generasi muda dari organisasi terlarang,” ulas Faturrahman.

(Ikhwan)

To Top