Kaba Agam

SMPN 1 Lubukbasung Antisipasi Dampak Era Global Dengan Literasi Sekolah Madani

Lubuk Basung, KABA12.com — Era globalisasi saat ini, dimana berbagai teknlogi dapat dengan mudah diperoleh dalam genggaman tangan, seperti halnya alat yang bisa dengan mudah digunakan untuk berkomunikasi adalah Handphone.

Handphone adalah produk teknologi praktis yang pada era ini banyak orang telah memilikinya, tak terkecuali kalangan siswa atau pelajar.

Perilaku pelajar dewasa ini semakin menjadi- jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di Handphone. Selain itu, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah bisa menjadi terganggu karena saat sekarang ini banyak ditemukan pelajar yang sering menggunakan HP dalam KBM.

Langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam dalam mengantisipasi pelajar agar tidak terpengaruh dalam menyimpang seperti pelecahan seksual, termasuk LGBT dan perilaku menyimpang lainnya dengan membuat Satgas sekolah dan melarang siswa menggunakan HP saat berada di lingkungan sekolah disambut baik sekolah- sekolah.

Salah satunya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lubuk Basung yang sangat mendukung hal ini diterapkan.

Kepala SMPN 1 Lubuk Basung, Aprianto mengatakan, bahwa Ia sangat mendukung langkah- langkah yang diterapkan Disdikbud Agam. Selain itu, pihaknya jauh- jauh hari juga telah melarang para siswanya menggunakan HP saat berada di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar proses KBM disekolah tidak terganggu.

“Kita sangat mendukung langkah Disdikbud Agam membuat edaran kepada sekolah- sekolah untuk melarang siswanya menggunakan HP di lingkungan sekolah,”ujar Aprianto, Kamis (01/02).

Ditambahkan terkait permasalahan LGBT yang saat ini sangat hangat diperbincangkan, sangat patut untuk diwaspadai di lingkungan sekolah. Salah satu antisipasinya di SMPN Lubuk Basung telah menerapkan Gerakan Literasi Sekolah Madani yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Agam beberapa waktu lalu, hal ini juga sejalan dengan Gerakan Nagari Madani.

“Saat ini Gerakan Literasi Sekolah Madani telah dijalankan, kami di sekolah selalu rutin menggelar shalat berjamaah, serta giat melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, kita juga fokus dalam pelajaran umum lainnya,” tegasnya.

Terkait keterbatasan pendanaan di sekolah- sekolah untuk pembuatan buku control Literasi Sekolah Madani yang digunakan siswa dirumah, beberapa sekolah di Kabupaten Agam berharap adanya pengadaan atau bantuan buku control tersebut dari pemerintah daerah.

(Ardi)

0Shares
To Top