Lubukbasung, kaba12.com — Menyambung klarfikasi yang dilakukan Bupati Agam terkait adanya masalah yang muncul di SMKN 2 Lubukbasung Rabu,(6/12) anak-anak yang terlambat masuk mengikuti ujian dan terpaksa melaksanakan ujian di lapangan basket, kepala SMKN 2 Lubukbasung Zulhatman dan ketua komite H.Defliandi mengakui hal itu sebagai kekeliruan dan menjadi tanggungjawab pihaknya untuk menyelesaikan secara internal.
Zulhatman secara terbuka dan gentlement mengaku hal itu sebagai tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah walau saat bersamaan dia tidak berada di sekolah karena sedang mengikuti rapat kerja di Padang.
Kepada kaba12.com, Kamis,(7/12) Zulhatman didampingi wakil kepala SMKN 2 Lubukbasung Eka dan ketua komite Defliandi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dijelaskan, kasus anak-anak mengikuti ujian di lapangan basket itu karena 48 orang anak dari kelas berbeda datang terlambat bahkan keterlambatan anak-anak tersebut sampai 30 menit, padahal, ujian baru hari pertama dilaksanakan.
Hasil klarifikasi Zulhatman dengan ketua panitia ujian, tindakan itu menjadi tindakan darurat dan terpaksa diambil karena selain terlambat, panitia juga tidak ingin anak-anak lain yang sedang mengikuti ujian dalam kelas terganggu konsentrasinya saat anak-anak yang datang terlambat masuk kelas.
Zulhatman kuat menduga langkah ujian di lapangan basket itu, tindakan spontan panitia dan murni sebagai sangsi indisipliner bagi anak-anak yang terlambat tersebut.
” Saya akui, lokasinya tidak tepat karena di lapangan dan saya meminta maaf untuk itu,” sebutnya.
Bahkan secara terbuka, selaku penanggungjawab di sekolah, Zulhatman siap bertanggungjawab untuk meluruskan masalah tersebut pada para siswa dan masyarakat.
Bahkan secara terbuka Zulhatman meminta maaf atas kejadian tersebut dan hal itu dijadikan catatan bahkan pengalaman berharga bagi sekolah kedepan.
Tidak Ada Hubungan
Zulhatman dan Defliandi juga menegaskan, bahwa ujian di lapangan basket itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan soal sumbangan siswa untuk sekolah.
” Tidak ada kaitan, semua siswa mengikuti ujian, tidak ada hubungannya dengan sumbangan komite, itu murni sangsi mendadak karena anak-anak tersebut datang terlambat, tidak ada kaitannya,” tegas Zulhatman lagi.
Bahkan secara prinsip ketua komite SMKN 2 Lubukbasung H.Defliandi menegaskan, kegiatan pendidikan di SMKN 2 Lubukbasung merupakan prioritas utama apalagi ujian, dan komite sudah bertegas-tegas dengan manajemen sekolah bahwa sumbangan yang disepakati bersama secara terbuka oleh orang tua siswa, tidak boleh dikait-kaitkan dengan kegiatan kependidikan apalagi jika dikategorikan dengan pemberian sangsi.
” Kita sudah bersepakat untuk itu, tidak ada kaitan sumbangan siswa dengan kegiatan pendidikan yang diikuti, kami sudah mewantu-wanti hal itu, ” tegas Defliandi dengan mimik serius.
Disisi lain, kepala SMKN 2 Lubukbasung itu menyebutkan, kasus itu menjadi pengalaman berharga pihaknya dan akan menjadi bahan evaluasi secara internal,” kami berterimakasih atas kontrol media dan masyarakat karena hal itu menjadi masukan berharga bagi kami untuk mendorong kemajuan SMKN 2 Lubukbasung kedepan,” ulas Zulhatman lagi.
Kasus anak-anak mengikuti ujian di lapangan basket di SMKN 2 Lubukbasung, Rabu,(6/12) kemarin sempat menjadi perhatian luas banyak pihak, namun aktivitas ujian di hari kedua di SMKN terkemuka di Sumbar itu sudah berjalan normal karena Kamis pihak sekolah sudsh mengklarifikasi hal itu pada para siswa dan unsur terkait lain.
(Harmen)
