Lubuk Basung, KABA12.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam, Martias Wanto buka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Kabupaten Agam tahun 2017 di Aula Kantor Bupati, Rabu (29/03).
Kegiatan bertemakan program KKBPK tingkatkan kualitas manusia Indonesia yang memiliki karakter bangsa dalam kerangka negara kesatuan RI ini, dihadiri oleh Kepala Dinas BKKBN Agam, Kepala Perwakilan BKKPN Provinsi Sumatera Barat, Dandim 0304 Agam, Ketua TP PKK Agam, pimpinan Ormas, Organisasi Profesi dan Mitra Kerja, Camat, Kepala UPT KB, Kepala Puskesmas.
Ketua panitia, Masirin, dalam laporannya menyampaikan rakor ini, dilaksanakan sesuai amanat UU No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, yang berarti, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Dalam rangka pencapaian sasaran Rencana Kerja (Renja) tahun 2017, telah dilakukan akselerasi dan kegiatan strategis sejak tahun 2016 yang akan dievaluasi dan dilanjutkan tahun 2017,” jelas Marisin.
Ia menambahkan rakorda ini dilaksanakan dalam rangka perumusan strategi pencapaian sasaran tahun 2017 dan diharapkan akan menghasilkan penajaman arah dalam kebijakan penyempurnaan perumusan atau sasaran yang akan tertuang pada rencana strategis.
Kepala perwakilan BKKBN Sumbar melalui Kabid ADPIN, Imran, mengatakan rakorda ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program KKBPK tahun 2017.
“Sebelumnya rakornas dilaksanakan di Jakarta pada 6-8 Februari 2017 yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Yusuf Kalla dan Rakorda Program KKBPK tingkat provisi 21 Februari 2017 dibuka gubernur Sumbar,” kata Imran.
Sekda Agam, Martias Wanto, mengharapkan agar rakorda ini dapat lebih meningkatkan koordinasi, keterpaduan, komitmen dan keterpaduan, maupun seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam menerapkan berbagai kebijakan dan strategi program KKBPK di seluruh wilayah Kabupaten Agam.
“Program KKBPK harus mengutamakan pada wilayah dengan kriteria tertentu seperti daerah miskin, padat padat penduduk, wilayah nelayan, kumuh perkotaan, perbatasan dan daerah tertinggal lainnya,” ujar Martias Wanto.
(Virgo)