Batu Taba, kaba12.com — Peran ninik mamak ditengah masyarakat sebagai pemimpin informal dituntut untuk memotivasi anak kemenakan dalam berbagai kegiatan pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik.
Hal itu disampaikan Bupati Agam Indra Catri saat menghadiri Seminar Adat Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sabtu (14/4).
Menurutnya, seseorang tidak dapat berfungsi sebagai ninik mamak dalam masyarakat adat, seandainya dalam kaum keluarga sendiri tidak mempunyai gelar kebesaran kaum yang diwarisinya.
“Bukan hanya sekedar memerintah, tetapi benar-benar dituntut dalam segala kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya di tengah masyarakat. Seperti pepatah minang, tinggi tampak jauah gadang tampak dakek, pandangnyo leba alamnyo laweh, tinggi dek dianjuang gadang dek diamba, yang pengangkatannya atas persetujuan bersama untuk menjadi pemimpin,”ungkap Bupati.
Disamping itu, ia juga mengatakan jabatan ninik mamak sebagai pemegang sako telah secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem matrilineal. Sehingga, keberadaannya lebih jauh terlihat bak pepatah, “Bak baringin di tangah koto, ureknyo tampek baselo, batangnyo tampek basanda, dahanyo tampek bagantuang, daunnya tampek bataduah kahujanan, tampek balinduang kapanehan, nan didahulukan salangkah ditinggikan sarantiang, kapai tampek batanyo, kapulang tampek babarito”.
“Seorang niniak mamak juga merupakan orang yang mempunyai budi yang dalam, tingkah laku yang baik dan tutur kata yang sopan, sehingga menjadi panutan dan dambaan bagi anak kemenakan ,”pungkasnya.
(Virgo/*)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999