Lubukbasung, KABA12.com — Ketua Tim Save Maninjau, Trinda Farhan Satria mengungkapkan akan melakukan penyedotan sedimen sebagai langkah awal untuk percepatan misi menyealamatkan Danau Maninjau.
Pihaknya prioritaskan penyedotan sedimen dilakukan pada bagian pinggiran danau di lokasi keramba masyarakat.
Saat ini pemerintah kabupaten Agam tengah menyiapkan 14 titik penampungan sementara untuk pengendapan hasil penyedotan sedimen tersebut.
“Karena sedimen itu butirannya halus, jadi perlu diendapkan. Kita tengah memproses 14 titik penampungan sementaranya, saat ini baru 12 titik yang sudah ada pernyataan kesepakatan dengan pemilik,” ujarnya pada KABA12.com.
Trinda Farhan Satria menyebutkan, secara prinsip Pemkab Agam telah siap untuk melakukan penyedotan sedimen Danau Maninjau. Namun masih menunggu progres dari Kementerian ESDM dan PUPR, “kalau tidak diperubahan, ditahun 2018 sudah kita mulai,” kata Wakil Bupati Agam itu.
Dijelaskan, untuk melakukan penyedotan sedimen membutuhkan anggaran sebanyak Rp.1,3 triliyun, atau setara dengan satu tahun APBD kabupaten Agam. Dari data geometri, hasil pengukuran ketebalan sedimen di pinggiran danau Maninjau sekitar 50 juta meter kubik.
“Dari 50 juta meter kubik itu kurang lebih perlu kita tangani, prioritaskan segera itu 2-7 juta meter kubik. Itu anggarannya sekitar Rp 600 – Rp 700 milyar, kalau itu tuntas sedikit masalah sudah teratasi,” jelasnya.
(Jaswit)