Maninjau, KABA12.com — Program save Maninjau harus terealisasi dalam waktu dekat. Komitmen Pemkab Agam untuk mengatasi “bencana Maninjau” tahun 2017 Maninjau sudah harus dilaksànakan dan Maninjau kembali menjadi destinasi wisata yang nyaman.
Untuk merealisasikannya, Pemkab Agam bersama unsur terkait dalam masyarakat akan menekan jumlah karamba jaring apunh (KJA) maksimal 6.000 unit di danau Maninjau.
Sekkab Agam M.Dt.Maruhun kepada KABA12.com menegaskan, pihaknya sudah membahas langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pemkab Agam bersama lembaga yang akan akan melakukan kajian khusus untuk pengurangan jumlah KJA dari total yang ada saat ini 24.578 unit menjadi makskmal 6.000 unit saja.
Pengurangan jumlah KJA mencapai 18.057 unit diakui membutuhkan berbagai langkah termasuk pendekatan optimal dengan masyarakat termasuk dengan mencarikan solusi yang pas untuk kegiatan ekonomi masyarakat yang selama ini bergerak dalam bidang perikanan air tawar sistim KJA dengan jenis usaha lain.
Dukungan Semua Lini
Untuk sukses program dimaksud, pihaknya mengharapkan dukungan semua lini karena yang terjadi di danau Maninjau saat ini adalah bencana
M.Dt.Maruhun mengaku prihatin bencana danau Maninjau yang menyita perhatian dunia saat ini sangat luar biasa karena tidak hanya berdampak pada aktivitas petani ikan KJA tapi juga seluruh biodata dan kekayaan yang terkandung dalam danau Maninjau ikut musnah, “mencari rinuak saja saat ini tidak bisa lagi karena ikut mati keracunan, apalagi ikan dan jenis makhuk hidup lain, luar biasa, sangat prihatin kita,” ulasnya
Itu sebabnya Pemkab Agam menggelar program save Maninjau dan menggelar berbagai langkah konkrit yang diharapkan didukung semua pihak untuk menyelamatkan danau Maninjau.
Program save Maninjau sendiri saat ini menjadi agenda prioritas Pemkab Agam bahkan pasa pelantikan camat Tanjung Raya yang baru Handria Asmi Rabu malam langsung digelar rapat dengan unsur terkait dan Kamis siang tim khusus Pemkab Agam bergerak ke Jakarta meminta dukungan pada pemerintah pusat.
(Harmen)
