Agam

Sanggar Tuah Sakato Antisipasi Kenakalan Remaja

Agam, KABA12.com — Sanggar seni Tuah Sakato Jorong III Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, merupakan sanggar seni yang didirikan untuk melestarikan kesenian Minangkabau yang mulai memudar, sekaligus mencegah kenakalan remaja di jorong tersebut .
A. St. Chaniago, salah seorang pengurus Tuah Sakato, kepada KABA12.com, Sabtu (14/01) mengungkapkan, ide membuat sanggar yang telah berdiri sejak 2009 lalu, berawal dari keresahan niniak mamak, pemuka masyarakat dan pemuda akan hilangnya kesenian tradisional yang pernah jaya di era tahun 1970-an di daerah tersebut, ” kami khawatir  anak cucu kami tidak kenal lagi dengan tari piriang dan randai,” ujar A. St. Chaniago.
Selain itu sanggar didirikan untuk memberikan kegiatan kepada generasi muda agar tidak terjebak kepada  perilaku negatif, “dari pada setiap malam Minggu berkumpul tidak jelas yang pada akhirnya, meresahkan warga dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat, akan lebih baik jika belajar tari piring dan randai,” ulasnya.
Latihan sanggar Tuah Sakato, digelar  setiap Rabu dan Sabtu malam. Latihan mendapatkan dukungan dan bantuan  masyarakat serta perantau, “dukungan masyarakat sangat luar biasa baik yang ada di kampung maupun di rantau,” tambahnya.
Disisi lain, A. St. Chaniago berharap, generasi muda dapat menguasai seni tradisional Minangkabau dan sanggar yang dibinanya  bisa merebut kembali masa jayanya, “saya ingin anak kemenakan bisa menguasai randai dan tari piriang, dan meneruskan pada  generasi berikutnya, sehingga kesenian tradisional tidak akan punah, ”  ulasnya berharap.

(Johan)

0Shares
To Top