Bukittinggi, KABA12 — Kebijakan Wali Kota Bukittinggi untuk kembali menertibkan dan menata kawasan Pasa Ateh, tentu menuai pro kontra di tengah masyarakat. Banyak dukungan, tapi tak sedikit pula yang berikan kritikan dan masukan.
Penataan dan penertiban kembali kawasan Pasa Ateh, memang menjadi salah satu target utama Ramlan Nurmatias. Bukan tanpa alasan, Pasa Ateh menjadi salah satu barometer ekonomi warga yang terletak di pusat kota dan tentu saja menunjang aspek pariwsata.
Peninjauan yang dilakukan Senin 21 April 2025 lalu, tentu juga mengejutkan pedagang pasar. Banyak harapan yang disampaikan warga, saat orang nomor satu di Bukittinggi itu, beriteraksi dengan para pelaku ekonomi pasar.
“Rancak (bagus), tambah rancak. Rami pasa baliak (pasar bisa ramai lagi). Karena dulu banyak kendala, sepi, termasuk pengunjung ragu, apakah ada yang jualan di atas atau tidak ” ungkap Elfayenti, salah satu pedagang Pasa Ateh, Selasa (22/04).
Banyak harapan tertumpang pada pemerintah, agar penataan kembali Pasa Ateh dapat diwujudkan. Dengan semangat bersama, tentu keinginan untuk meramaikan pasar dapat terwujud.
“Kita tentu bersyukur sekali dengan keinginan Pemko Bukittinggi ini. Kita juga berharap ada sinergi abtara pedagang dan pemerintah untuk meramaikan pasar ini. Kita juga berharap, pemerintah banyak laksanakan kegiatan di Pasa Ateh, agar banyak pengunjung masuk pasar ini,” ujar Wati, yang juga pedagang Pasa Ateh.
Sementara itu, Ketua P4B, H. Syahrul, juga mendukung upaya Wali Kota Ramlan, untuk menata kembali Pasa Ateh. Tentu perhatian dari pemerintah sangat dibutuhkan, terkait bagaimana retribusi yang ditetapkan.
“Kita juga berharap, retribusi juga diperhatikan. Kalau kondisi seperti saat ini, kurang sanggup pedagang untuk membayar. Bagaimana retribusi bisa diselesaikan, kalau pasar kita sepi. Untuk itu butuh perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.
Dukungan dan harapan ini, disampaikan pedagang, bukan untuk menjatuhkan satu sama lainnya. Namun, lebih kepada harapan bersama, agar Pasa Ateh kembali ramai dikunjungi tanpa merugikan pihak manapun.
(Ophik)
