News Lokal

Qurban Berlalu, “Karambia” Diburu


Bukittinggi, KABA12.com — Setelah tiga hari pelaksanaan Ibadah Qurban di seluruh daerah, warga pun bergegas untuk memasak daging qurban yang mereka dapatkan. Untuk meramu daging menjadi masakan yang lezat, dibutuhkan berbagai bahan baku, salah satunya, “karambia” atau kelapa.

Untuk daerah Minangkabau sendiri, daging qurban pada umumnya dimasak menjadi sate, sampadeh, sop daging, dan berbagai macam makanan lainnya. Namun, paling utama di daerah Minang ini, tentunya randang. Makanan satu ini, memang membutuhkan santan dari kelapa yang masak atau tua. Terkadang dicampur dengan santan dari kelapa yang mangka (tidak muda dan juga tidak tua). Sehingga tak salah, karambia atau kepala, menjadi bahan paling diburu oleh masyarakat Minang, selain cabe dan bahan lainnya.

Kondisi ini, memang memberikan keuntungan tersendiri bagi pedagang kelapa. Omset mereka naik, dibanding hari biasa. Seperti yang dirasakan Ujang, salah seorang pedagang kelapa di Pasar Bawah Bukittinggi. “Alhamdulillah, kelapa memang sangat diburu di Idul Adha ini. Sama seperti tahun tahun sebelumnya. Banyak yang memesan untuk masak rendang dan gulai,” jelas Ujang kepada KABA12.com, Rabu (14/09).

Rata-rata, dihari biasa Ujang mengaku bisa menjual 100 buah kelapa per hari. Namun, untuk lebaran Idul Adha, biasanya pedagang bisa menjual 200 sampai 300 buah kelapa per hari. Saat ditanya mengenai harga, Ujang pun menjelaskan tidak ada perbedaan yang signifikan antara Hari Raya ataupun hari biasa. “Masih normal, kalaupun naik paling naik Rp 1.000,- , dari Rp 5.000 jadi Rp 6.000,- per buah. Itu sudah langsung di kukua dan diproses jadi santan,” pungkasnya.

img_20160913_135910Kebutuhan akan kelapa, memang dibuktikan oleh Nurlena, salah seorang pembeli. “Kalau Idul Adha ini, memang kelapa salah satu bahan yang paling dicari. Untuk masak rendang 2 kg daging, butuh sekitar tujuh atau delapan kelapa. Untung tidak susah mencarinya. Harganya pun masih sama dengan sebelum lebaran.” Jelasnya. (***)

To Top