Bukittinggi, KABA12.com — Menindaklanjuti arahan Dewan Pengawas dan Direksi untuk menyukseskan program Kentongan, RRI Bukittinggi melakukan perjanjian kerjasama dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 8 Kabupaten dan Kota di wilayah coverage area, Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, serta Kepala Pos Pantau Gunung Api Marapi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi. Penandatanganan kerjasama dilaksanakan di Aula RRI Bukittinggi, Selasa (20/08).
Kepala Stasiun RRI Bukittinggi, Lina Rossini, menuturkan, para pihak sepakat untuk menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan penyebarluasan informasi tentang penanggulangan bencana melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi.
“Bentuk perjanjian kerjasama itu ditindaklanjuti melalui program dialog interaktif edukasi tentang mitigasi bencana berdurasi 60 menit, yang nantinya disiarkan setiap hari Selasa pada pukul 10.00 hingga 11.00 WIB, melalui Studio Programa 1 pada frekwensi 94.8 MHz, dengan jadwal pelaksanaan untuk masing-masing pihak kedua, yang kemudian ditetapkan RRI Bukittinggi sebagai pihak pertama,” terangnya.
Menurut Lina Rossini, kerjasama ini bertujuan mengoptimalkan penyampaian informasi publik melalui penyajian siaran yang menarik, sebagai bentuk pelaksanaan tugas para pihak di bidang pelayanan informasi publik, dan peningkatan kesadaran, serta pemahaman tentang penanggulangan bencana kepada masyarakat.
“RRI sebagai media perekat bangsa telah mewujudkan proram siaran yang dapat mengedukasi masyarakat pendengar, dengan memberikan informasi yang benar dan dapat dipercaya, dan kini program kentongan kerjasamanya telah ditandatangani, untuk itu RRI Bukittinggi siap menjalankannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” ulasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Payakumbuh, Yufnani Away, mengatakan, BPBD siap menindaklanjuti kerjasama Program Kentongan yang dilaksanakan RRI Bukittinggi ini, dan banyak informasi yang dapat disampaikan pada pendengar tentang kebencanaan.
“Informasi tentang kebencanaan itu tersebut harus selalu diingatkan kepada masyarakat, bagaimana program pemerintah daerah dalam menanggulangi setiap bencana, karena semua daerah memiliki potensi bencana yang berbeda-beda, dapat dapat terjadi kapan saja, untuk itu perlu antisipasi dini melalui sosialisasi, dan seluruhnya akan disampaikan dalam program Kentongan Dialog Interaktif edukasi tentang mitigasi bencana di RRI Bukittinggi, yang jadwal siarannya disesuaikan atau dilaksanakan secara bergantian,” terangnya.
Pada dialog edisi perdana program Kentongan, Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi Ibentaro Samudra, mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki buku Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), yang nantinya dilanjutkan menjadi sebuah Peraturan Daerah (Perda).
“Buku RPB itu berisikan peta dan jenis-jenis bencana yang kapan saja mungkin dapat terjadi, seperti banjir, dan karena Kota Bukittinggi juga berada di daerah ketinggian sebagian bukit dan ngarai, sehingga potensi longsor juga ada, gempa bumi juga patut diwaspadai karena daerah ini berada dalam patahan semangka, serta cuaca ekstrem yang sering menyebabkan tumbangnya pohon pelindung juga perli diantisipasi,” ulasnya.
Menurut Ibentaro Samudra, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebelum, saat bencana, dan pasca bencana, diantara kegiatan itu, membentuk Ketahanan Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK) pada 24 Kelurahan yang ada, kerjasama dengan Perguruan Tinggi terkait sosialisasi bagaimana penanganan bencana, termasuk juga kerjasama dengan sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Disamping itu BPBD Bukittinggi juga menjalin kerjasama dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB), yang ditindaklanjuti dengan mengadakan praktek lapangan atau simulasi bencana, sehingga jelas bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan saat terjadinya suatu bencana,” sebutnya.
Ibentaro Samudra menambahkan, dalam kerjasama program Kentongan dengan RRI Bukittinggi ini, nantinya akan dibahas kembali bagaimana kesiapsiagaan BPBD Bukittinggi dalam mengatasi bencana, sehingga masyarakat pendengar paham apa langkah yang dilakukan, penanganan dilokasi, serta upaya lain apabila terimbas bencana.
(Ophik)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999