Palembayan, KABA12.com — Camat Palembayan Ade Harlien letakkan batu pertama pembangunan mushala Nurul Ikhlas SDN 17 Lambeh Palembayan, Minggu,(30/04).
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri muspika Palembayan, KUA, kepala sekolah,guru,perantau, komite sekolah, ninik mamak, alim uama, cadiak pandai dan panitia pembangunan.
Pembangunan mushala Nurul ikhlas merupakan inisiatif alumni dan perantau jorong Lambeh sebagai bentuk kepedulian terhadap kegiatan ibadah di kampung.
Menurut Irwan Sumantri perwakilan perantau jorong Lambeh Nagari IV Koto Palembayan, mengungkapkan terim kasih pada majekis guru dan sekolah yang memfasilitasi acara ini. Pendirian mushala itu dananya berasal dari donotur perantau maupun dari kampung agar murid SDN 17 Lambeh bisa beribadah di sekolah, sholat zuhur berjamaah di sekolah dan kegiatan ibadah lain.
Mushalla itu diharapkan bisa rampung dalam waktu dekat karena sinergi almuni, perantau, warga di kampung dan pihak sekolah diyakinkan bisa optimal.
Ditambahkan Irwan Sumantri sinergi antara perantau dan kampuang diyakinkan bisa mendorong berbagai pogram pembangunan,” satu visi dan komitmen, rubah mindset sehingga kemajuan akan terealisasi nyata,” ulasnya.
Target perantau 2 kegiatan yang harus direalisasikan, pembangunan mushala, dan pembangunan jalan ke Bateh Talao ,dimana perantau sudah merealisasikan 500 m dari 1200 m panjang jalan swadaya dari perantau dan masyarakat.
Wali jorong Lambeh, mengaku silahturahmi antara perantau dengan masyarakat baru pertama digelar dalam momen pembangunan mushala ini. Hal seruoa diperkuat tokoh masyarakat Lambeh Masturi St. Pangeran yang mengapresiasi peduli masyarakat dan perantau dalam pembangunan mushalla itu demi masa depan anak cucu kelak.
Sementara camat Palembayan Ade Harlien mengaku bangga dengan tingginya perhatian dan kepedulian perantau dan warga Lambeh terhadap kegiatan agama dan pendidikan,” ini luarbiasa,” katanya.
Menyikapi hal itu, Pemkab Agam , ulas Ade Harkien telah meluncurkan gerakan nagari madani sesuai Perbup.No.74 2016 yang diharapkan semua komponen masyarakat menciptakan suasana pesantren di sekolah, dan juga gerakan kearifan.
” Kami berharap nagari madani mulai bergerak dari sekolah dan surau, perantau punya andil besar untuk sukses program itu,” harap camat Palembayan itu.
(Harmen)