Bukittinggi, KABA12.com — Laju modernisasi Kota Bukittinggi belum mampu mengurangi nilai-nilai kearifan lokal yang dibangun oleh para pendahulunya. Bukittinggi yang dinaungi semangat adat, budaya dan agama ini masih mampu menjaga nilai-nilai istiadat yang masih terpelihara hingga saat ini.
Bukittinggi memang unik. Bukittinggi bukanlah kota yang tumbuh akibat dampak eksodus kependudukan maupun urbanisasi dari luar daerah. Namun Bukittinggi dibentuk oleh keberadaan para pemuka adat yang bijak dan berintelektual yang menanamkan tonggak adat dan budaya pada setiap sandi-sandi kehidupan masyarakatnya yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.
Salah satu diantaranya yakni dengan keberadaan Bundo Kanduang di Bukittinggi. Mereka tetap eksis dan sangat dihargai keberadaannya. Bundo Kanduang memberi warna tersendiri di rumah tangga, diberbagai acara dan prosesi adat, dalam pengambilan kebijakan termasuk ayomannya terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
Hal ini terus dilestarikan seiring dengan perkembangannya, bundo kanduang pun harus siap dengan konsep kekiniannya. Dia harus modern dan memiliki wawasan luas diberbagai aspek.
Hal ini dilakukan Yesi Ramlan selaku penasehat bundo kanduang Kota Bukittinggi. Melalui motivasi dan dukungannya bundo kanduang Bukittinggi semakin eksis.
Dihadapan sekitar 70 orang bundo kanduang telah disampaikan materi pemakaian bermacam tingkuluak dengan Instruktur Bundo Rama Yati dari Komunitas Baju Basiba Padusi Minang.
Yesi Ramlan mengapresiasi ketanggapan dan kesiapan para bundo kanduang. “Hal ini harus diteruskan secara rutin sebab para bundo kanduang kita ini adalah sosok pencipta generasi-generasi tangguh masa depan khususnya untuk Kota Bukittinggi.” jelas istri Walikota Bukittinggi itu. (***)
