Kaba Tausyiah

Pentingnya Memilih Pasangan Hidup

Seseorang yang ingin membentuk rumah tangga harus memulai dengan perbaikan diri. Kemudian mulai mendidik keluarganya.

 Para ulama Rahimahullahu Ta’ala menyampaikan kepada kita bahwa pembinaan rumah tangga itu dimulai dari memilih istri, dari memilih pasangan hidupnya. Dan ini sangat penting sekali. Sebab dia akan menentukan langkah ke depan, apakah akan mudah atau  susah, apakah akan lurus atau berkelok-kelok, itu semua dimulai dengan langkah pertama yaitu memilih pasangan hidup kita.

Pernikahan ini bukan hanya untuk satu tahun atau dua tahun, bukan juga untuk hitungan puluhan tahun, namun untuk kita sampai kepada surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala bersamanya.

Mengapa harus memilih pasangan dan mengapa demikian pentingnya proses pemilihan ini sehingga para ulama menyampaikan bahwa awal pembinaan dalam pembentukan rumah tangga adalah dengan memilih pasangan yang tepat, yang baik, yang shalih.

Kalau kita melihat kepada permasalahan ini, didapatkan bahwa banyak sekali dalil-dalil yang menunjukkan keharusan kita untuk memilih pasangan hidup yang tepat, yang bagus, baik dilihat dari dalil nash-nash syariat ataupun dari pada akal dan juga kenyataan yang kita hadapi ini. Bila kita melihat kepada hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kita dapatkan bahwa Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam banyak meminta kita untuk memilih yang terbaik.

Seperti dalam hadits beliau:

اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ

“Bersemangatlah untuk meraih yang paling manfaat bagi kamu, dan jangan putus asa/jangan merasa lemah, dan isti’anahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim).

Menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk memilih yang terbaik untuk hidup kita. Walaupun kita tahu bahwasannya yang namanya jodoh sudah ada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sudah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di Lauh Mahfudz, namun kita diminta untuk memilih yang terbaik, yang paling manfaat bagi kita dalam membangun rumah tangga kita. Di sini tampak bagaimana seorang yang sudah baik, yang sudah taqwa, yang sudah membina dirinya menjadi orang yang bertaqwa, harus mampu memilih pasangan hidupnya dengan benar dan baik.

Kalau untuk yang laki-laki, dia pilih sendiri. Namun untuk wanita dibutuhkan wali untuk memilih. Sehingga jangan sampai pilihannya salah. Kenapa wali yang memilih? Karena memang tingkat kesadaran/akal, kemampuan memahami masalah lebih baik wali ketimbang sang putri tersebut. Karena mudah untuk mengelabui kaum wanita yang sudah ingin menikah. Namun para wali akan lebih teliti, akan bisa mengumpulkan maklumat sebanyak-banyaknya dan bisa melihat kebenaran informasi yang sampai kepada dia tentang laki-laki tersebut. Sehingga akan lebih objektif dalam penilaiannya dan lebih maslahat bagi sang wanita. Sehingga Nabi katakan:

إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ

“Jika datang kepada kalian orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu memilih pasangan yang berkenan dan tepat adalah hal yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang ingin membina dan memperbaiki rumah tangga, rumah tangga yang akan dibentuk atau sedang dibentuk oleh seorang muslim.

Maka dari itu, permasalahan ini jangan dianggap remeh, janganlah kita anggap sepele, karena kemudahan dalam membina rumah tangga berawal dari pemilihan pasangan yang tepat sesuai dengan tuntunan dan juga perintah syariat Islam. Tidak ada yang terbaik dan sempurna selain ajaran dan tuntunan syariat Islam yang mulia ini. Marilah kita berhati-hati dalam memilih pasangan kita, jangan sampai kita salah pilih sehingga akhirnya menyesal di kemudian hari.

 Sangatlah tidak bahagia orang yang menyesal di belakang karena kecerobohan dalam memilih pasangan hidup. Efeknya bukan hanya pada sang suami atau istri, namun juga pada anak bahkan pada keluarga besar laki-laki dan wanita tersebut.

(sumber: radiorodja.com)

To Top