Agam, KABA12.com — Naiknya harga cabe di pasaran memberikan Sedikit keuntungan kepada para petani cabe, sebab faktor cuaca beberapa hari belakangan ini membuat hasil panen mereka menurun, jika tidak diimbangi dengan kenaikan harga maka mereka akan rugi.
Salah satunya adalah Rosma Dewi salah seorang petani cabe si Dusun Laman Gadang, Jorong Batu Baselo, Nagari Matua Ilia Kecamatan Matua. Kepada KABA12.com beliau mengungkapkan, hasil panen mereka menurun “mahalnya biaya perawatan serta penyakit yang melanda tanaman cabe akibat hujan badai belakangan ini jika tidak diimbangi dengan kenaikan harga maka kami akan rugi,” ujarnya.
Beliau juga mengatakan kenaikan harga terjadi selama dua hari ini dari harga sebelumnya Rp 38 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogramnya, “saat ini toke membeli hasil panen kami Rp 50 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.
Mengenai kurangnya hasil panen cabe, beliau menjelaskan faktor cuaca sangat berpengaruh pada tanaman tersebut, ” jika curah hujan tinggi terjadi beberapa hari belakangan membuat cabe mengalami pembusukan pada buah dan batang, belum lagi jika ditambah angin ribut dahan cabe yang lunak akan mudah patah, sebaliknya, jika panas terus menerus juga tidak baik, cabe akan layu dan mudah mati” ulasnya.
Ibu dua anak itu berharap agar harga cabe dipasaan bisa stabil dengan harga pupuk, racun serta biaya perawatan yang mereka keluarkan, ” bila harga pupuk, racun dan plastik dijual dengan harga tinggi sedangkan harga cabe turun, maka kami akan rugi,” pungkasnya.
(Johan)
