Kaba Terkini

Pengguna Berbayar Spotify Sentuh Angka 70 Juta

Tekno, KABA12.com — Spotify mengumumkan telah mengumpulkan 70 juta pelanggan berbayar di platform musik streaming miliknya. Hal tersebut disebutkan Spotify dalam cuitannya Kamis, (5/1).

Angka ini merupakan setengah dari total pengguna aktif Spotify yang mencapai 140 juta pengguna. Ini berarti perusahaan asal Swedia itu berhasil menambah 10 juta pengguna berbayar dalam lima bulan terakhir. Sebelumnya, pada akhir Juni lalu, Spotify mengumumkan telah mendapat 60 juta pengguna berbayar.

Dengan perolehan angka ini, Spotify semakin melampaui pelanggan Apple Music yang diklaim telah mencapai 30 juta pengguna berbayar pada September lalu.

Sebelumnya, Spotify mencatat peningkatan 10 juta pengguna berbayar dalam lima bulan direntang waktu yang sama. Pengguna naik dari 50 juta menjadi 60 juta pengguna berbayar dalam lima bulan.

Peningkatan dari 40 juta pengguna berbayar ke angka 50 juta juga berhasil diraih dalam rentang waktu serupa sebelumnya, demikian diberitakan CNet.

Penambahan pengguna berbayar ini juga sedikit banyak didukung oleh promo yang diberikan perusahaan streaming musik itu. Sebab, di Indonesia pun belakangan Spotify memberikan promo untuk berlangganan musik versi premium miliknya. Pengguna ditawarkan berlangganan versi premium alias berbayar untuk tiga bulan dengan harga satu bulan, Rp49 ribu.

Namun, jika melihat pertumbuhan pengguna yang signifikan dari bulan-bulan sebelumnya, bisa jadi perusahaan ini berhasil menjaga para pengguna berbayarnya agar kembali beralih jadi pengguna ‘gratis’ dan terus menjadi pelanggan berbayar.

Selain itu, Spotify juga kabarnya tengah mengusahakan agar bisa melepas saham ke publik (IPO). Namun, sebelum rencana ini terlaksana, Spotify tengah dijegal oleh kasus hukum.

Ia dituntut oleh label rekaman sejumlah artis asal Amerika Serikat. Mereka menuduh Spotify tidak membayar lisensi musik artis-artis yang bernaung di bawah label itu dengan adil.

Belakangan, Spotify juga dikabarkan telah memperbarui perjanjian lisensi dengan sejumlah label besar seperti Sony Music, Universal Music Group, dan Warner Music Group. Pembaruan perjanjian ini termasuk soal pembayaran royalti dan hak label untuk tidak mengedarkan album musik baru di versi gratis dalam jangka waktu tertentu, seperti disebutkan The Verge.

(Dany)

To Top