Bukittinggi, KABA12.com — Enam puluh orang pengurus pondok Al-Quran se-Kabupaten Agam ikuti pelatihan peningkatan kapasitas selama tiga hari dua malam, mulai 22-24 Oktober 2017 di hotel Campago kota Bukittinggi.
Pelatihan yang diselenggarakan bagian Kesra sekretariat Pemkab Agam tersebut dibuka Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Isman Imran.
Kabag Kesra Sekda Agam Syatria mengatakan, peningkatan kapasitas dan profesionalisme pengurus pondok Al-Quran digunakan dalam mengelola pondok sehingga menghasilkan penerus yang mengerti dan memahami Al-Quran dengan baik.
“Hal itupun sesuai dengan visi Agam Madani untuk tujuan optimalisasi pendidikan informal dalam konteks baca, fahami, amalkan dan hafal Al-Quran,” ujar Syatria.
Sementara Asisten II Sekda Agam Isman Imran menyebutkan, peningkatan kapasitas pengelola pondok pesantren ini sangat perlu karena banyak persoalan yang saat ini tengah marak berkembang dimasyarakat. Seperti halnya sarana tempat ibadah yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Di Agam ada 526 masjid, 753 mushalla dan 683 surau, ada begitu banyak sarana ibadah, namun persoalannya apakah sarana itu dimanfaatkan apa belum, berfungsi maksimal dan optimal ga tempat ibadah itu. Ini akan menjadi representasi Agam Madani, jadi tantangan pengurus pondok kedepan semakin berat,” sebutnya pada peserta pelatihan.
Lebih lanjut dijelaskan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan pengelola pondok Al-Quran diantaranya seperti, adanya perkembangan teknologi informasi, dimana penggunaannya tidak terbatas dan aksesnya yang bebas dapat mengganggu semuanya. Kemudian adanya persoalan pemalsuan Al-Quran yamg mengharuskan pengurus pondok lebih selektif lagi.
“Dalam memilih Al-Quran baik dalam konteks maupun ayat hal itu akan menjadi tantangan yang berat bagi pengelola pondok, karena akan bertugas mentransformasikan kepada generasi kita anak didik yang ada di pondok,” jelasnya.
Selama tiga hari kedepan, 60 orang pengelola pondok Al-Quran akan mendapatkan materi binaan dari narasumber-narasumber terkemuka dan handal dibidangnya.
“Kami berharap agar peserta pelatihan dapat mengikuti setiap materi agar dapat mentransformasikan dengan mudah kepada anak didik di pondok nantinya,” harap Isman Imran.
(Jaswit)
