Bukittinggi, KABA12.com — Sebanyak 50 orang calon pengantin dan warga yang telah menikah satu atau dua tahun dari Kecamatakan MKS mengikuti kegiatan Parenting Pra Nikah dan Penyuluhan Perkawinan di Aula Kantor Kecamatan MKS. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, Senin – Selasa 21-22 Oktober 2019.
Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, Ny. Yesi Ramlan Nurmatias, menjelaskan, program.parenting pra nikah menjadi salah satu program pengembangan dsri sekolah keluarga yang telah dijalankan selama dua tahun terakhir. Bimbingan Parenting Pra Nikah dan Penyuluhan Perkawinan, dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada calon pengantin dan pasangan yang telah menikah satu atau dua tahun.
“Untuk awal ini diberikan kepada 50 orang warga di kecamatan MKS. Karena memang, dalam mengarungi rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan. Agar selamat berlayar menuju pulau, Kita harus pandai mengemudikan perahu, membuka layar, melihat arah angin dan membaca situasi. Tidak dapat dipungkiri dalam perjalanan itu ada badai, petir dan gelombang tinggi ditengah lautan yang membuat perahu kandas ataupun akhirnya tenggelam,” ujar Yesi.
Yesi melanjutkan, untuk mencapai kebahagiaan yang ada, perlu modal keimanan yang kuat, kesabaran, modal penerimaan yang gigih. Karena memang setelah menikah tentu banyak hal-hal yang ditemui yang menggoda keimanan dan lainnya.
“Sehingga dengan parenting pra nikah ini, menjadi langkah antisipasi kita untuk tidak terjadinya masalah keluarga, terutama bagi pasangan muda. Karena dengan masalah yang timbul, jika tidak saling memahami dan segera menyelesaikannya, tentu akan berdampak luas dan menurunkan kualitas keluarga itu sendiri,” ungkapnya.
Kasi PUG PP Bidang Kualitas Keluarga DP3PPKB Kota Bukittinggi Nini Rahmi, menjelaskan, kegiatan Parenting Pra Nikah dan Penyuluhan Perkawinan dilaksanakan dua hari, Senin-Selasa (21-22/10) dan berlangsung di Aula Kantor Kecamatan MKS Bukittinggi. Pesertanya calon pengantin yang akan menikah dalam enam bulan kedepan dan warga yang baru menikah dalam satu atau dua tahun.
Menurut Nini Rahmi, Parenting Pra Nikah dan Penyuluhan Perkawinan ini diadakan karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara adat dalam melangsungkan pernikahan. Selain itu masih tingginya angka perceraian, masih adanya kematian ibu dan anak dan masih tingginya angka stunting. Semua ini terkait juga dengan hasil dari program Sekolah Keluarga yang telah berjalan.
Materi disampaikan oleh LKAAM Kota Bukittinggi, Kementrian Agama Bukittinggi, Psikolog, Fasilitator Parenting dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. Para pemateri memberikan materi sesuai bidang masing-masing.
(Ophik)