Lubukbasung, KABA12.com — Pada April 2019 mendatang seluruh rakyat di Indonesia akan melakukan pemilihan terhadap Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD kabupaten/kota secara langsung dan serentak. Demi suksesnya pesta demokrasi yang digelar sekali dalam 5 tahun itu, KPU kabupaten/kota gencar melakukam sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan tersebut.
Menurut praktisi Sosiologi Politik Eka Vidya Putra mengatakan partisipasi masyarakat dalam pemilihan akan menentukan kesuksesan demokrasi suatu negara, untuk itu perlu ditingkatkan dan digiatkan aktifitas informasi dan sosialisasi tentang pemilu kepada masyarakat karena mayoritas masih minim dari edukasi politik.
“Partisipasi masyarakat menjadi hal yang paling pokok untuk diperhatikan dalam pelaksanaan pemilu. Karena kesuksesan demokrasi suatu negara ditentukan dari hal tersebut dan ini juga akan menjadi penilaian bagi kepemimpinan pemerintahan,” ujar Eka saat menjadi pemateri dalam sosialisasi pelaksanaan pemilu tahun 2019 yang digelar KPU kabupaten Agam di balroom Hotel Sakura Syariah Lubukbasung, Selasa (19/12).
Dosen Sosiologi Politik Universitas Negeri Padang itu menyebutkan, peluang partisipasi masyarakat sejak orde baru sangatlah besar, namun karena minimnya pengetahuan masyarakat akan politik itu membuat tingkat partisipasi pemilihan sejauh ini masih rendah.
Menurutnya, tingkat partisipasi itu dipengaruhi tiga faktor, seperti kapabilitas sistem politik, kesadaran politik dan kepercayaan politik.
“Pengetahuan warga tentang lingkungan politik terutama yang berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara masih kurang, disamping itu penilaian warga terhadap sistem politik dan perilaku politik juga masih rendah,” katanya.
Untuk menciptakan pemilu yang berkualitas, perlu adanya perbaikan terhadap regulasi tentang pemilihan umum serta sumberdaya yang mendukung baik dari KPU sebagai penyelenggara ataupun elemen vertikal lainnya.
“Jika terlaksana pemilu yang yang adil, tingginya partisipasi pemilih yang cerdas menggunakan hak pilihnya dan adanya demokratisasi internal partai, sehingga terpilihnya wakil rakyat yang bertanggungjawab dan pemimpin yang mendorong pemerintahan yang bersih, itulah yang dikatakan pemilu berkualitas,” sebutnya lagi.
Eka Vidya Putra juga mengingatkan agar pemerintah beserta pemangku kepentingan di daerah dapat ikut berperan mewujudkan pemilu yang berkualitas, terutama diwilayah kabupaten Agam. Karena hal itu akan menentukan masa depan negara untuk lima tahun kedepannya.
“Ingat, surat suara lebih kuat daripada peluru,” jelasnya.
(Jaswit)
