Kaba Terkini

PAN dan PPP Jadi Satu Fraksi di DPRD Bukittinggi  

Bukittinggi, KABA12.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bukittinggi mengajukan permintaan bergabung dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) dalam satu Fraksi di DPRD Kota Bukittinggi.

Permintaan bergabungnya Fraksi PPP kepada Fraksi PAN telah disampaikan secara resmi dalam acara Silaturrahmi antara Pengurus DPD PAN dengan DPC PPP di Kantor DPD PAN Kota Bukittinggi, Jalan By Pass Bukittinggi, Selasa (05/04).
 
Dalam pertemuan silaturrahmi itu, Pimpinan DPD PAN Bukittinggi hadir Ketua DPD Rahmi Brisma, Sekretaris Zain Ibnul Khalis, Bendahara Hendri Fatra, Anggota Fraksi PAN DPRD Bukittinggi Hj. Noni dan Nofrizal Usra dan tokoh senior PAN yang juga Ketua Bappilu PAN M Nur Idris serta beberapa pengurus DPD PAN Bukittinggi. Sementara dari Pimpinan DPC PPP tampak hadir Ketua DPC Dedi Fatria,
didampingi jajaran DPC PPP Kota Bukittinggi lainnya.
 
Dalam pertemuan santai dan bersahabat itu, kedua pimpinan partai daerah tersebut mendiskusikan kerjasama dalam tugas-tugas fraksi di lembaga DPRD Bukittinggi. Menurut Ketua DPD PAN Rahmi Brisma mengatakan sesuai dengan tata tertib di DPRD Bukittinggi setiap fraksi yang tidak memenuhi syarat menjadi fraksi boleh bergabung dengan fraksi lainnya. PAN di DPRD Bukittingi memperoleh tiga kursi dan bisa menjadi fraksi yang utuh, sementara PPP mempunyai dua kursi yang sebelumnya bergabung dengan Fraksi Golkar.
 
Rahmi Brisma menyambut baik bergabungnya anggota DPRD Bukittinggi dari PPP ke dalam fraksi PAN. Ia mengatakan PAN dan PPP adalah partai islam modernis yang sudah lama dalam sejarah reformasi bersatu dan bekerjasama. “Jadi bergabungnya anggota DPRD dari PPP kepada Fraksi PAN sudah tepat dan inssa allah kami siap untuk bekerjasama melaksanakan tugas-tugas kedewanan kedepan” ujar Rahmi Brisma.
 
Ketua DPC PPP Dedi Fatria mengatakan, karena memperhatikan keberadaan Fraksi PPP di DPRD Kota Bukittinggi yang hanya memiliki dua kursi dan bukan menjadi fraksi yang utuh, maka diajukan permintaan untuk bergabung dengan DPRK PPP kepada Fraksi PAN menjadi satu Fraksi karena PPP tidak dapat membentuk fraksi yang utuh karena mempunyai dua kursi. Sesuai aturan tata tertib DPRD Kota Bukittinggi, untuk menjadi fraksi yang utuh harus mempunyai tiga kursi.

” Jadi kami memutuskan untuk sisa jabatan DPRD Bukittinggi Tahun 2024 kami bergabung dengan fraksi PAN. Apa nama fraksinya nanti terserah kepada Fraksi PAN” ujar Dedi Datria tanpa menjelaskan alasan pisah dengan Fraksi Golkar.
 
Sementara itu, tokoh senior PAN Kota Bukittinggi, M. Nur Idris menyambut baik bergabungnya Fraksi PPP kepada Fraksi PAN sehingga menjadi satu fraksi di DPRD Bukittinggi. Ketua Bapillu PAN Bukittinggi ini mengapresiasi, bergabungnya Fraksi PPP dengan Fraksi PAN sebagai sinyal hubungan kebathinan politik secara nasional kedua parpol islam moderat ini yang dimulai dari Bukittinggi.
 
Karena itu kata Idris, kader PAN Bukitinggi sangat mendukung dan mengapresiasi kerja Fraksi PAN DPRD Bukittinggi yang bisa membawa Fraksi PPP untuk bergabung menjadi satu fraksi. Lebih jauh Idris mengatakan kalau bisa Kerjasama dua fraksi ini berlanjut sampai membicarakan koalisi menuju Pilkada Bukittinggi 2024.
 
“PAN dan PPP itu seperti adik kakak jadi sudah pas untuk bergabung satu fraksi di DPRD Bukittinggi. Ibarat kata bergabungnya Farksi PPP kepada Fraksi PAN seperti janguik pulang ka daguak. Jadi tak ada salahnya membicarakan kerja dan tugas pokok fraksi, juga memulai mendiskusikan suksesi Pilkada Bukittinggi 2024,” ujar M. Nur Idris.

(Ophik)
 

To Top