Bukittinggi, KABA12.com — 70 ekor kuda dari sejumlah daerah di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau ambil bagian dalam pacu kuda Bukittinggi terbuka dan tradisional 2017. Alek nagari yang sudah terjadwal setiap tahun dalam rangka HJK Bukittinggi ke 233 ini, dilaksanakan di Galanggang Pacuan Kudo, Bukik Ambacang, Sabtu dan Minggu (30-31/12).
Ketua pelaksana, Aldiasnur melaporkan, pacu kuda Bukittinggi terbuka 2017 ini sudah masuk dalam kalender tahunan Pemko bekerjasama dengan Pordasi Sumbar dan Pordasi Bukittinggi-Agam. Event ini dilaksanakan sebagai salah satu alek nagari dalam rangka memperingati HJK ke 233.
“Pacu kuda dilaksanakan dua hari. Hari pertama (Sabtu -red) dilaksanakan 9 race. Pada hari kedua (Minggu -red) dilepas 13 race. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 200 juta,” jelasnya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias yang juga Ketua Harian Pordasi Sumbar menyampaikan kebanggannya atas terselenggaranya pacu kuda di akhir tahun ini. Sebagai salah satu alek nagari memeriahkan HJK ke 233, pacu kuda menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang sengaja datang ke Bukittinggi untuk mengisi waktu liburan.
“Pacuan kuda ini menjadi wisata keluarga akhir tahun yang menarik untuk Bukittinggi. Selain itu juga menambah semangat masyarakat para pecinta olah raga kuda, tidak hanya di Bukittinggi- Agam saja, namun bagi pengunjung yang datang ke kota Wisata untuk mengisi waktu libur natal dan tahun baru,” ujarnya.
Minat masyarakat untuk menonton pacu kuda memang tak terbantahkan. Ribuan pasang mata membanjiri Galanggang untuk menyaksikan kuda kelas Nasional berpacu di Bukik Ambacang. Ditambah dengan semakin diperindahnya Galanggang Bukik Ambacang, membuat pengunjung semakin nyaman dan aman saat melihat alek nagari itu.
(Ophik)
