Lubuk Basung, KABA12.com —- Minat warga ber qurban dalam hari raya Idul Adha 1438 hijriah terbilang tinggi.
Walau diprediksi pemerintah, jumlah hewan qurban tahun ini cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun banyak warga yang masih mencari hewan qurban untuk disembelih saat hari raya 1 September mendatang.
Informasi yang diperoleh KABA12.com upaya pencarian hewan qurban yang layak dan memenuhi syarat untuk qurban hingga Selasa malam masih tinggi. Bahkan warga yang berniat berqurban, cenderung pasrah dengan lonjakan harga hewan qurban yang melonjak tajam.
Seperti diakui Musdalifa dan Defliandi yang mencari hewan qurban di Lubuk Basung, untuk kegiatan qurban komunitas alumni SMPN 1 tahun 1989 dan SMAN 1 Lubuk Basung tahun 1992 yang tergabung dalam Bintang Saiyo 92 yang berencana menyembelih hewan qurban dalam hari raya Idul Adha 1438 hijriah mendatang.
Disebutkan Musdalifa, sebagian alumni berniat berqurban bersama dalam rangkaian kegiatan silaturrahmi bersama BISA 92.
” Kita masih mencari hewan qurban yang pas dan memenuhi syarat, dan memang harga ternak qurban makin tinggi, apalagi mendekati hari raya mendatang,” sebutnya.
Hal serupa disebutkan Defliandi, yang mengaku harus mencari hewan qurban ekstra maksimal karena lonjakan harga dan pihaknya harus menyesuaikan plaform qurban yang ditetapkan.
Melambungnya hewan qurban itu dibenarkan Dedi Elfira salah seorang pengusaha hewan ternak pedaging di Lubuk Basung.
Disebutkan Dedi Elfira, kenaikan harga hewan qurban menjelang hari raya Idul Adha menurutnya lumrah terjadi karena permintaan pasar yang kian tinggi.
Para pedagang dan pengusaha ternak juga harus ekstra hati-hati menyikapi kenaikan harga tersebut, sehingga para pengusaha harus betul-betul jeli menyediakan hewan qurban yang sesuai syarat dan permintaan konsumen,” karena jika tidak, usai Idul Adha harga hewan ternak akan ambruk, bahkan bisa turun sampai 25 persen, jika tidak hati-hati kami bisa rugi besar,” sebutnya.
Informasi yang diperoleh KABA12.com, minat warga berqurban sendiri cenderung masih tinggi walau sulitnya kondisi ekonomi saat ini makin sulit dan merata di berbagai wilayah.
(Harmen)