Bukittinggi, KABA12.com — Sejumlah pedagang Pasa Ateh menemui Ketua dan Anggota DPRD Bukittinggi, Kamis (01/03). Rombongan yang ingin melakukan audiensi tersebut, diterima langaung oleh Ketua DPRD, Beny Yusrial, Ketua Komisi II, Asril dan Ketua Komisi III, Rusdy Nurman, di ruang kerja Ketua DPRD.
Kedatangan perwakilan tersebut, terkait kondisi pedagang khusunya korban kebakaran Pasa Ateh. Beberapa usulan dan keluhan dikedepankan dalam perbincangan cukup serius itu.
Yulius Rustam, mewakili pedagang Pasa Ateh mengungkapkan, keresahan kembali timbul sejak hampir tiga bulan, pemko sudah tidak ada komunikasi lagi dengan pedagang. Sehingga apa rencana pemerintah tidak ada koordinasi lagi dengan pemerintah.
“Untuk itu, kami perwakilan pedagang meminta ke DPRD untuk menjembatani pedagnag dengan pemko. Kami ingin kembali duduk bersama dalam membicarakan kelanjutan penampungan dan Pasar Atas sendiri. Salah satu harapan, bisa dibangunnya penampungan di jalan Minangkabau dan jalan Ahmad Yani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yulius Rustam juga mempertanyakan sikap Baznas yang sudah menerbitkan sekitar 70 nama pedagang yang akan menempati penampungan. “Ini yang ingin kami minta penjelasan, karena dapat memecah belah pedagang sendiri,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial menyampaikan, siap menjembatani pedagang dengan pemerintah kota. Dewan pun langsung menyurati SKPD terkait untuk dapat menghadiri rapat kerja, Jumat, 2 Maret 2018 (besok -red).
“Kami DPRD, besok akan adakan rapat gabungan dengan pemerintah kota terkait Pasa Ateh ini. Kami pun ingin ada transparansi dan juga kesepkatan bersama antar masyarakat pedagang dengan pemerintah. Komunikasi dan koordinasi sangat dibutuhkan terkait upaya mengembalikan perekonomian warga, khususnya pedagang,” jelasnya.
(Ophik)
