Lubukbasung, kaba12.com — Diluar prediksi sebelumnya. Suasana malam takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1443 Hijrah di pusat pemerintahan kabupaten Agam di Lubukbasung justru sepi. Tidak ada kegiatan pawai malam takbiran seperti yang “didambakan” banyak warga.
Bahkan, perbedaan penetapan jadual malam takbiran dan shalat hari raya Idul Adha 1443 Hijriah antara Pemkab.Agam dengan pemerintah pusat, berpengaruh terhadap program yang sudah dipersiapkan banyak mesjid dan mushalla termasuk TPQ-MDTA di wilayah Lubukbasung.
Pasalnya, pengurus mesjid, TPQ-MDTA yang sudah merencanakan berpartisipasi dalam pawai takbir keliling , justru menelan pil pahit dan kekecewaan, pasalnya rombongan peserta pawai takbir keliling yang sebagian sudah datang ke mesjid agung Nurul Fallah Padang Baru, Lubuk -basung terpaksa gigit jari, karena Pemkab.Agam tidak mengadakan pawai takbiran keliling.
“ Kecewa kami pak, masak selalu seperti ini, kan tidak pandemic lagi. Masak malam takbiran selalu sepi tanpa kegiatan, hari raya Idul Fitri kemarin juga begitu, “ ungkap Risna, salah seorang pengurus di Lubukbasung.
Risna yang sengaja menyampaikan relis tanda protes dan kecewanya pada Pemkab.Agam itu menyebutkan, anak-anak TPQ-MDTA yang sebelumnya bersemangat untuk meramaikan suasana malam takbiran dengan pawai keliling seperti tahun-tahun sebelum pandemic, terpaksa balik kanan, karena kegiatan malam takbiran tidak diadakan, hanya di mesjid saja.
“ Masak hari raya besar keagamaan, tidak ada kegiatan. Lubukbasung sepi pak, persis saat pandemic pertama dulu, padahal kami sudah sangat bersemangat untuk menyemarakkan malam takbiran bersama ribuan warga lainnya, “ sebut Risna.
Ditambahkan, perbedaan penetapan jadual hari raya Idul Adha dengan pemerintah pusat, juga menimbulkan masalah bagi warga, tidak hanya soal malam takbiran, tapi juga dampak perbedaan jadual itu berpengaruh terhadap jadual imam dan khatib yang sudah disepakati sebelumnya, “ bahkan ada khatib yang tidak bisa datang, karena jadualnya berbeda, “ ulasnya.
Tokoh masyarakat Lubukbasung itu berharap, Pemkab.Agam bisa jeli memperhatikan kondisi seperti itu, karena perbedaan jadual tersebut, justru berdampak terhadap banyak hal, tidak hanya membuat suasana malam takbiran sepi, perbedaan jadual tanggal 10 Juli, hari raya Idul Adha, yang diumumkan pemerintah pusat lebih dulu, justru ditetapkan berbeda oleh Pemkab.Agam.
HARMEN