Catatan 12

Lubuk Basung Berdarah !!! Luka & Lara di Hari Bunda

catatan : Harmen

Musibah siapa menduga. Tak bisa ditebak apa, siapa dan mengapa. Semua seakan ada garis dari yang Kuasa. Hanya sabar, tawakal, ikhlas dan selalu berpandu pada ajaran agama, niscaya segala sesat, segala alfa akan terobati dengan cahaya.

Itu gambaran serta merta sebuah musibah dan bencana yang tak bisa tertebak dan terdeteksi. Tak perduli siapa dan apa penyebabnya. Jika emosi, dendam dan sakit hati jadi panglima, semua akan berujung sengsara dan maut.

Fakta itu terjawab dengan kasus Lubukbasung berdarah. Kasus pembunuhan Risnawati, PNS Koramil Lubuk Basung di rumahnya di Surau Kariang, jorong Surabayo, nagari Lubukbasung, kabupaten Agam, Kamis (22/12).

pembunuhnaMirisnya, Risnawati, wanita paruh baya, ibu 4 anak yang dikenal ramah itu, justru tewas mengenaskan dirumahnya sendiri, tergeletak dengan beberapa tusukan maut yang bersarang di perut, luka parah d bagian wajah. Justru, kejadian ini terjadi di hari bahagia para ibu, bunda dan mama.

Itulah takdir, disaat semua ibu terharu menerima pelukan hangat dari anak-anaknya dan mengucap selamat, Risnawati justru meregang nyawa, dihantam nestapa sampai ajalnya menjemput.

lubas-berdarah-2Lubuk Basung berduka. Itu gambaran yang pas, saat kabar tewasnya Risnawati menyebar luas. Cuaca seakan mengikut kabar duka. Sejak pagi, cuaca mendung, disertai hujan rinai, ratusan warga langsung menyemut di kediaman korban di Surau Kariang, tak jauh dari Simpang Utama Stadion Bukik Bunian, Lubuk Basung yang hanya sekitar 300 meter dari kantor Bupati, dan hanya 500 meter dari Koramil Lubuk Basung, tempat Risnawati sehari-hari bertugas.

Tak terperi tangis, duka, dan wajah sendu dari ratusan warga, keluarga dan masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Semua larut dikungkung kecewa, karena kejadian itu sama sekali tak terduga, disaat sepi pagi, disaat semua warga dan tetangga sudah meninggalkan rumah menjalankan aktivitas.

masyarakatKegemparan warga hingga senja Kamis terus bertambah, karena latar belakang korban dan keluarganya, membuat unsur pimpinan daerah, Kapolres Agam Eko Budi Purwanto, Dandim 0304 Agam Letkol.Kav. Salim Kurniawan Dewantara, Dansubdenpom I/Agam Lettu.CPM. Taufik Amir, Kepala Badan Kesbangpol Agam Rahman, turun bersama mengembangkan penyelidikan kasus itu.

Semua berduka. Lara seakan tak berujung. Karena semua yang ada pasti tidak akan menerima fakta yang ada. Tapi alangkah luar biasanya, hukum akan jadi panglima. Biarkan proses hukum tegak dan memberi sangsi sepadan terhadap pelaku pembunuhan biadab itu.

Biarkan hukum tegak dengan adil, kawal aparat penegak hukum dalam menjalankan tanggunjawabnya, sehingga duka dan kecewa sedikit ada obatnya, walau itu, takkan bisa menjawab nestapa yang terhampar di pelupuk kita.

Lara di hari bunda tahun ini, jadi catatan pahit, karena semua masalah tak akan selesai dengan amarah, parang, pisau dan sejenisnya. Jangan lagi ada ada darah yang tertumpah.

To Top