Bukittinggi, KABA12.com — Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Toto Indrawanto mengungkapkan lembaga konservasi satwa tidak hanya sebagai pelestarian satwa saja, juga mempunyai fungsi rekreasi, ekonomi dan edukasi terhadap masyarakat.
“Sehingga satwa tersebut terpelihara dan tidak punah bahkan makin bertambah koleksinya satwa membuat jumlah kunjungan juga bertambah,” ucapnya saat serah terima hibah satwa antara TMSBK Bukittinggi dengan Bali Zoo, Selasa (18/04).
Kepala BKSDA Sumbar juga mengharapkan area kandang satwa harus bersih dan kesehatannya juga harus diperhatikan, “dalam rangka mensejahterakan satwa, segala prioritas untuk satwa harus dioptimalkan,” ulasnya.
Toto Indrawanto mengatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap perlindungan satwa yang ada di wilayah Sumbar.
Ia juga menjelaskan saat ini di wilayah Sumatera Barat terdapat 4 lembaga konservasi, dua konservasi umum dan dua konservasi khusus.
“Konservasi satwa umum seperti TMSBK Bukittinggi dan Taman Satwa Kandi Sawahlunto. Konservasi khusus Kalaweit di hutan Sepayang Solok, dan hutan konservasi Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo di areal PT. TKA Solok Selatan,” jelasnya lagi.
(Jaswit)
